Kenapa segala sesuatunya kita harus dahului dengan Basmalah (ุจุณู
ุงููู ุงูุฑุญู
ุงู ุงูุฑุญูู
)
Agar kita faham betul dengan makna kalimatullah tersebut
Kali ini saya akan membahas apa yang Allah larang soal Makanan.
Allah SWT berfirman:
ุญُุฑِّู
َุชْ ุนََُْูููู
ُ ุงْูู
َْูุชَุฉُ َูุงูุฏَّู
ُ ََููุญْู
ُ ุงْูุฎِْูุฒِْูุฑِ َูู
َุงۤ ุงَُِّูู ِูุบَْูุฑِ ุงِّٰููู ุจِูٖ َูุงْูู
ُْูุฎََِููุฉُ َูุงْูู
َُْْูููุฐَุฉُ َูุงْูู
ُุชَุฑَุฏَِّูุฉُ َูุงَّููุทِْูุญَุฉُ َูู
َุงۤ ุงَََูู ุงูุณَّุจُุนُ ุงَِّูุง ู
َุง ุฐََّْููุชُู
ْ ۗ َูู
َุง ุฐُ ุจِุญَ ุนََูู ุงُّููุตُุจِ َูุงَْู ุชَุณْุชَْูุณِู
ُْูุง ุจِุงْูุงَุฒَْูุงู
ِ ۗ ุฐٰ ُِููู
ْ ِูุณٌْู ۗ ุงََْْูููู
َ َูุฆِุณَ ุงَّูุฐَِْูู ََููุฑُْูุง ู
ِْู ุฏُِِْููููู
ْ ََููุง ุชَุฎْุดَُْููู
ْ َูุงุฎْุดَِْูู ۗ ุงَ َْْูููู
َ ุงَْูู
َْูุชُ َُูููู
ْ ุฏَُِْูููู
ْ َูุงَ ุชْู
َู
ْุชُ ุนََُْูููู
ْ ِูุนْู
َุชِْู َูุฑَุถِْูุชُ َُูููู
ُ ุงْูุงِุณَْูุงู
َ ุฏًِْููุง ۗ َูู
َِู ุงุถْุทُุฑَّ ِْูู ู
َุฎْู
َุตَุฉٍ ุบَْูุฑَ ู
ُุชَุฌَุงٍِูู ِّูุงِุซْู
ٍ ۙ َูุงَِّู ุงَّٰููู ุบَُْููุฑٌ ุฑَّุญِْูู
ٌ
hurrimat 'alaikumul-maitatu wad-damu wa lahmul-khinziiri wa maaa uhilla lighoirillaahi bihii wal-munkhoniqotu wal-mauquuzatu wal-mutaroddiyatu wan-nathiihatu wa maaa akalas-sabu'u illaa maa zakkaitum, wa maa zubiha 'alan-nushubi wa an tastaqsimuu bil-azlaam, zaalikum fisq, al-yauma ya`isallaziina kafaruu min diinikum fa laa takhsyauhum wakhsyauun, al-yauma akmaltu lakum diinakum wa atmamtu 'alaikum ni'matii wa rodhiitu lakumul-islaama diinaa, fa manidhthurro fii makhmashotin ghoiro mutajaanifil li`ismin fa innalloha ghofuurur rohiim
Artinya:
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, DAGING BABI, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah) (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barang siapa terpaksa karena lapar bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 3)
ulasannya adalah
Kenapa tidak boleh memakan Bangkai dan Darah??
Bangkai adalah daging binatang yang matinya tidak disembelih (darah tidak keluar). Bisa jadi, matinya karena kecelakaan (tertabrak, terjatuh, tercekik), karena tua, atau karena suatu penyakit. pada bangkai biasanya darah tidak keluar dan darah yang membeku inilah yang berbahaya.
Banyak alasan mengapa darah diharamkan, di antaranya:
· Di dalam darah terdapat kotoran, racun, dan senyawa berbahaya yang harus dibuang melalui kotoran yaitu melalui urine.
· Darah adalah media yang paling sesuai untuk mikroba (bakteri) pembusuk seperti Salmonella typhi salah satunya
· Di dalam darah terdapat zat pembekuan darah (Ca++) yang bisa membekukan isi perut kita.
Hal inilah yang dikhawatirkan akan mengakibatkan penyakit berbahaya yang masuk ke tubuh kita bersama daging bangkai dan darah tersebut.
Kenapa Daging Babi diharamkan??
Pada seluruh hewan terdapat binatang tumpuan yang disebut parasit.
Pada daging babi, terdapat parasit yang berjenis cacing pita.
Cacing pita tersebut adalah Taenia solium.
Jenis cacing pita ini lebih berbahaya daripada taenia saginata (parasit pada sapi) karena pada kepala Taenia solium mempunyai alat isap, rostellum(perekat) yang dilengkapi dengan 3 deret kait melingkar sehingga lebih kuat menempel pada inangnya. Pada Taenia saginata (parasit pada sapi) tidak mempunyai rostellum maupun kait. Karena kait tersebut, taenia solium bersifat lebih parasit daripada taenia saginata.
Cacing ini akan menginfeksi organ tubuh manusia ketika mengkonsumsi daging mentah atau kurang masak yang mengandung larva cacing pita tersebut.
Taenia solium mengembangkan kista di tubuh manusia yang tidak sengaja menelan telurnya. Kista tersebut dapat menyebabkan masalah serius. kemudian, jika tubuh membunuh parasit itu, garam kalsium yang terbentuk di tempat mereka (organ kita) akan membentuk batu kecil di jaringan lunak yang juga mengganggu kesehatan.
Keluhan yang terjadi yaitu mual, sakit perut bagian atas, berat badan turun, nafsu makan menurun, sakit kepala dan konstipasi. Apabila Kista hidup, si inang hanya merasakan reaksi ringan atau tidak menimbulkan gejala, sedangkan kista yang mati menimbulkan reaksi yang hebat seperti nyeri otot, lemah dan demam. Bila infeksi sampai ke otak dan selaputnya, bisa menimbulkan peradangan, dan bisa terjadi kejang.
Diagnosa pada si hewan dengan memeriksakan tinja ke laboratorium, positif mengandung Taenia solium apabila ditemukan telur cacing dan segmen (proglotid) cacing dewasa dewasa. Diagnosa pada manusia juga dengan melakukan pemeriksaan tinja ke laboratorium, hasil positif ketika ditemukan telur cacing dan segmen cacing dewasa. Pada pemeriksaan darah lengkap akan ditemukan peningkatan sel darah putih (leukosit) khususnya sel Eosinofil. Pada pemeriksaan imumologi akan diketahui kadar IgE meningkat. Pada tahap pemeriksaan larva pada tubuh inang (manusia) akan diperiksa secara histologis melalui jaringan tubuh yang diduga terinfeksi. Terakhir untuk kasus yang sudah lama terinfeksi tapi baru diketahui akan dilakukan pemeriksaan CAT scan (bukan seleksi CPNS yaa ๐) untuk mengetahui adanya kista di otak.
Pengobatan:
Mengkonsumsi obat cacing prazikuantel atau niklosamid. Pada kasus terbentuknya larva dalam organ tubuh manusia (cystisercus celulose) dikombinasikan dengan albendazol dan prazikuantel dengan steroid.
Saran:
1. Apa yang Allah larang, jauhilah. Karna Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang terhadap hambaNya
2. Bersih itu kita yang nyaman, kotor itu kita yang rugi
3. Masak makanan dengan sepenuh hati dan matang
4. Awali dengan Basmalah, akhiri dengan Hamdalah
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara keduanya ada perkara-perkara yang syubhat. Sehingga siapa saja yang meninggalkan dosa yang menurutnya masih samar, niscaya dia akan lebih dapat meninggalkan dosa yang sudah jelas. Dan siapa saja yang memberanikan diri pada dosa yang masih diragukan, dikhawatirkan ia akan terjatuh pada dosa yang sudah jelas. Dan maksiat-maksiat itu adalah daerah larangan Allah, siapa saja yang menggembala di sekitar daerah larangan, dikhawatirkan ia akan masuk ke dalamnya.” (HR. Shahih Al-Bukhari no. 2051)
semoga bermanfaat, #to be continue
DAFTAR PUSTAKA
Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com
Irianto, Koes. 2014. Epidemiologi Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular. Alfabeta Bandung
Nuramaya. 2008. Alasan diharamkan babi.https://nuramaya.wordpress.com/2008/05/20/dibalik-alasan-di-haramkannya-bangkai-darah-daging-babi-dan-khamr/
AlBukhari, shahih. 2015. Hadist no. 2051. http://ismailibnuisa.blogspot.com/2015/04/shahih-al-bukhari-hadits-nomor-2051.html?m=1
MENULIS APA YANG INGIN SAYA TULIS SILAHKAN DIBACA JIKA BERKENAN SEHAT WAL AFIAT SELALU DALAM LINDUNGAN ALLAH SWT AAMIIN ๐๐
Wikipedia
Hasil penelusuran
Sabtu, 12 Januari 2019
Jumat, 04 Januari 2019
yang katanya ganti tahun menjadi lebih baik part 1
Jangan meMujiku
Jangan pula merendahkan Siapapun!!
Seperti yang telah mengenal pribadi ini
Pasti mereka memuji
Menyanjung, takjub, ingin sama sama belajar
Tapi ingat,
Tetap ada yang tak menyukaiku, tak menyukai mu pula
Ambil hikmah
Tak perlu sakit hati
Jika mereka salah atas ketidak sukaannya terhadap kita
Temuilah!!
Bimbing ia, tanyakan ia yang sebenarnya
Jika ia bungkam
Instropeksi dirilah
Apakah kita memang tanpa sengaja menyenggol hatinya??
Kita ingin menjadi contoh yang baik
Tapi perlu juga
Mendengarkan dan melihat sekeliling
Untuk lebih baik lagiii
Saling menasihati tapi tidak dikeramaian
Saling berbagi tanpa meninggi
Saling merangkul dengan keikhlasan
Tetap rendah hati
Ini hidup
yang memuji kita
Ingatkan agar tidak berlebihan,
Karna ada Allah yang pantas untuk dipuja puji
yang tak suka kita
Resapi iman kita
Meminta padaNya, lebih dekat padaNya
agar kita tak menjadi penyakit
di hati saudara seiman dan semuslim kita
#diarySholihah2019
Allah SWT berfirman:
ُْูู ุณِْูุฑُْูุง ِูู ุงْูุงَุฑْุถِ َูุงْูุธُุฑُْูุง ََْููู َูุงَู ุนَุงِูุจَุฉُ ุงْูู ُุฌْุฑِู َِْูู
"Katakanlah (Muhammad), Berjalanlah kamu di Bumi, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa."
(QS. An-Naml 27: Ayat 69)
Jangan pula merendahkan Siapapun!!
Seperti yang telah mengenal pribadi ini
Pasti mereka memuji
Menyanjung, takjub, ingin sama sama belajar
Tapi ingat,
Tetap ada yang tak menyukaiku, tak menyukai mu pula
Ambil hikmah
Tak perlu sakit hati
Jika mereka salah atas ketidak sukaannya terhadap kita
Temuilah!!
Bimbing ia, tanyakan ia yang sebenarnya
Jika ia bungkam
Instropeksi dirilah
Apakah kita memang tanpa sengaja menyenggol hatinya??
Kita ingin menjadi contoh yang baik
Tapi perlu juga
Mendengarkan dan melihat sekeliling
Untuk lebih baik lagiii
Saling menasihati tapi tidak dikeramaian
Saling berbagi tanpa meninggi
Saling merangkul dengan keikhlasan
Tetap rendah hati
Ini hidup
yang memuji kita
Ingatkan agar tidak berlebihan,
Karna ada Allah yang pantas untuk dipuja puji
yang tak suka kita
Resapi iman kita
Meminta padaNya, lebih dekat padaNya
agar kita tak menjadi penyakit
di hati saudara seiman dan semuslim kita
#diarySholihah2019
Allah SWT berfirman:
ُْูู ุณِْูุฑُْูุง ِูู ุงْูุงَุฑْุถِ َูุงْูุธُุฑُْูุง ََْููู َูุงَู ุนَุงِูุจَุฉُ ุงْูู ُุฌْุฑِู َِْูู
"Katakanlah (Muhammad), Berjalanlah kamu di Bumi, lalu perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa."
(QS. An-Naml 27: Ayat 69)
Sabtu, 24 November 2018
Ambang Kritis Hasil pemeriksaan Laboratorium sederhana
Assalamualaikum ..
Kali ni saya akan membagikan sedikit patokan nilai penyakit yang banyak diidap oleh berbagai kalangan..
Ini hasil ketikan saya sendiri sewaktu berrugas d Puskesmas dan saya rangkum dari berbagai macam sumber
PENJELASAN:
KIMIA KLINIK
Glukosa darah
Dampak glukosa yang terlalu tinggi di atas ambang kritis dapat mengakibatkan Hyper Osmolar Non Ketotyc (HONK) yaitu komplikasi akut diabtes mellitus tanpa ketoasidosis. Peningkatan glukosa akan meningkatkan hormon gluikagon sehingga terjadi diuresis osmotic yang menyebabkan cairan dan elektrolit tubuh berkurang. Karena glukosa akan menarik air keluar dari sel tubuh kemudian dibuang melalui urin. Keadaan ini menimbulkan pasien dehidrasi. Hipoglikemia dapat terjadi pada pasien diabetes dengan pengendalian gula darah yang ketat.
Asam urat
Asam urat tinggi yang melebihi nilai ambang kritis dianggap sebagai pertanda dari gangguan fungsi ginjal dari sebagian faktor resiko progresivitas penyakit ginjal.
Cholestrol
Cholestrol yang melebihi nilai ambang kritis akan cenderung membuat endapan/kristal/lempengan yang akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah
HEMATOLOGY
Hemoglobin
Hb <5 adalah="" dan="" dapat="" dl="" g="" gagal="" jantung="" kematian.="" kondisi="" memicu="" nilai="" yang="">20g/dL memicu kapiler clogging sebagai akibat hemokonsenstrasi5>
Hematokrit
Nilai Hct <20 dan="" dapat="" gagal="" hct="" jantung="" kematian="" menyebabkan="">60% terkait dengan pembekuan darah spontan20>
Leukosit
Nilai leukosit yang sangat tinggi (di atas 30.000/mm3) dapat disebabkan oleh kelainan dari produksi sel sel darah (sumsum tulang) atau biasa yang disebeut leukimia.
Trombosit
Jumlah trombosit di bawah 20.000 dapat menyebabkan perdarahan spontan dalam jangka waktu yang lama, peningkatan waktu perdarahan, petekia/ekimosis. peningkatan jumlah platelet yang ekstrim (>1000 x 103/mm3) akibat gangguan myeloproliferatif, belum diketahui dampak dari tingginya nilai trombosit, lakukan penilaian penyebab abnormalnya fungsi platelet.
Untuk nilai ambang kritis hematologi adalah sebagai berikut
Catatan:
Hemoglobin
Nilai ambang kritis rendah dari hemoglobin yang telah ditetapkan di atas tidak berlaku pada pasien ibu hamil. Pada pasien ibu hamil yang mengalami hemoglobin rendah <9 dan="" dapat="" darah="" janin="" karna="" kesehatan="" keseluruh="" menganggu="" nbsp="" oksigen="" p="" peredaran="" perkembangan="" terganggu.="" tubuh="">
Leukosit
Peningkatan leukosit tidak hanya mematok pada ambang kritis yang telah ditetapkan. Ada pula peningkatan leukosit yang juga harus di waspadai yaitu >12.000 - 20.000. Peningkatan leukosit merupakan indikasi yang terjadi ketika tubuh melawan infeksi, dimana leukosit secara otomatis akan melakukan fagosit pada orgasme yang menyebabkan infeksi. Apabila jumlah orgasme yang menyerang terlalu banyak maka leukosit juga akan memaksimalkan fagositasnya dengan meningkatkan pertahanan tubuh melalui peningkatan jumlah leukosit.
Trombosit
Nilai ambang kritis rendah dari trombosit tidak berlaku pada kasus demam berdarah yang nilai terendahnya <100 .000="" akan="" atau="" berdarah="" cairan="" dan="" demam="" dengan="" di="" disertai="" ditangani="" hematokrit="" hemoglobin="" hemokonsentrasi="" jika="" karna="" kasus="" l.="" mengalami="" nbsp="" nilai="" p="" pada="" peningkatan="" penumpukan="" perdarahan="" perembesan="" plasma="" rentan="" rongga="" suhu="" tepat.="" terjadi="" tersebut="" tidak="" tinggi="" tubuh="" untuk="" yang="">
100>
9>
REFERENSI :
Diana, Margaret. 2007. Korelasi Antara Trombosit dengan Hemokonsentrasi Sebagai Faktor Predisposisi Terjadinya Syok pada Pasien DBD Dewasa di RSUP dr.Kariadi Semarang. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang
Fatma, dr. C. Wijaya, Sp.PK. 2010. Pemeriksaan hematologi (Darah Perifer Lengkap/DPL). Bagian Patologi Klinik FK-UR/RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Interprestasi Data Klinik. Jakarta
Kiswari, Rusman. 2014. Hematologi dan Transfusi. Penerbit Erlangga, Jakarta
Kosasih E.N, Kosasih A.S. 2014. Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik. Peneribit Karisma, Jakarta
Soeharto. 2004. National Cholesterol Education Program (NCEP) pada Adult Treatment Panel III (ATP-III). Universitas Sumatra Utara
Syukri, Maimun. 2007. Asam Urat dan Hiperuresemia. Majalah Kedokteran Nusantara, Universitas Sumatra Utara
Giyanto, Candra Cahyaningtyas. 2015. Hubungan Preeklampsia terhadap Profil Hematologi. Undip.ac.id
100>
Sabtu, 17 November 2018
Renal Function Test (RFT)
Assalamualaikum warahmatullah wabarokatuh
Alhamdulillah kembali lagi di blog LaBelku (LatarBelakang)
Kali ini aku akan bahas tentang macam macam pemeriksaan fungsi ginjal beserta notenya
Bismillah bermanfaat dan menambah ilmu ๐๐
#Creatinin
Tujuan : Menentukan kadar creatinin dalam serum atau plasma manusia secara kuantitatif
Metode : Metode JAFFE
Prinsip : Kinetik Colorimetric Assay
Sampel dan penambahan R1 (Sodium Hidroksida)
Penambahan R2 (asam pikrat) dan pemulaan dan reaksi :
Creatinin + Asam Picric Creatinin-picric acid kompleks
Pada suasana alkali, creatinin membentuk kompleks kuning– orange dengan pikrat. Intensitas warna secara langsung sebanding dengan konsentrasi creatinin dan dapat di baca dengan photometer.
Penggunaan assay berdasarkan pencampuran blanko minimal oleh bilirubin.
Sampel serum dan plasma berisi protein dimana bereaksi tidak spesifik dalam metode jaffe ketepatan hasil serum dan plasma 26 ยตmol/L (0,3mg/dl) akan memperoleh harga akurat. Ketepatan ini disebabkan oleh ukuran kesalahan ≤ 1 % dalam spesimen urin karena tidak berisi protein non-spesifik.
Reagen : creatinin kinase liquid, working solution :
R1 = Sodium Hidroxidase = 20 mmol/L (0,02 mol/L)
R2 = Picric Acid = 25 mmol/L
Spesimen : Serum atau plasma
Normal : < 1.2 mg / dL
#BUN (Blood Urea Nitrogen)
Tujuan : Menentukan kadar Ureum (BUN) dalam serum atau plasma manusia secara kuantitatif.
Metode : Urease
Prinsip :Urea merupakan hidrolisis dalam air dan urease sehingga menghasilkan amoniak dan CO2 ammonia dari reaksi ini bergabung dengan 2-oxoglutarate dan NADH dalam glutamate-dehidrogenase (GLDH) menghasilkan glutamate dan NAD+. Test GLDH ini merupakan batas penilaian enzyme yang terbaik penurunan absorban sebanding dengan konsentrasi urea dengan pemberian interval waktu. Seperti test kinetic yang sangat cepat dan dapat ditunjukkan dengan pemakaian analyzer.
Reaksi : Urea 2H2O 2NH4+ + CO3 2 oxoglutarate +
NH4+ + NADH L – glutamate + H2O +NAD+
Reagen : Reagent 1 (R1) 2-keto-isohexanoic acid 3.0 mmol/L, ฮฒ-NADH 0.3 mmol/L, and LED 1.5 kU/L in 100 mmol/L Bicine buffer (pH 8.75).
Reagent 2 (R2) urease70 kU/L, in R1.
Misalnya : 40 ml enzim + 10 ml substrat
Spesimen : serum atau plasma
Normal : 10-20 mg/dl
Catatan :
Urea merupakan hasil akhir peruraian ฮฑ-amino dalam tubuh yang dikeluarkan melalui urin
Urea dapat meningkat pada :
Makanan yang banyak mengandung proton
Kelainan absorbsi urea (kerusakan ginjal)
Post renal (kerusakan saluran kencing)
Adanya infeksi tiroid
#Uric Acid atau Asam Urat
Tujuan : Menentukan kadar uric acid dalam serum atau plasma secara
kuantitatif invitro
Metode : UA Plus
Prinsip : Test enzymatic colorimetric
Sampel dan penambahan dari R1 (buffer/enzyme/TOOS)
Penambahan dari R2 (Buffer/enzyme/4-aminophenazon) dan permulaan dari reaksi :
Uric Acid + 2 HO + O Allantoin + CO + HO
Uricase memecah uric acid membentuk allantoin dan HO
2HO+ H++TOOS+4- Aminophonozone quinine-diimine
Spesimen : Serum atau Plasma
Reagen :
R1: phosphate buffer 0.05mol/l; pH 7.8; TOOS7mmol/l; Fatty alcohol polyglycol ether 4.8%; ascorbate oxidase ≥ 83.3 ยตkat/l
R2: phosphate buffer 0.1mol/l ; pH 7.8; potassium hexacyanoferrate (II) 0.30mmol/l; 4-aminophenazone ≥3mmol/l; uricase ≥8.33ยตkat/l; peroxidase ≥16.67ยตkat/l
Normal : 3.4 – 5.7 g/dl
Catatan :
Asam urat berasal dari :
Hasil akhir metabolisme purin dan beredar dalam plasma sebagai Na. urat.
Peruraian asam nukleat oleh sel-sel jaringan yang rusak.
Asam urat meningkat pada :
Primer : Penyakit gout (arthritis urica)
Sekunder :
Leukimia karena radiasi
Gangguan fungsi ginjal
Toximia gravidarum
Pengobatan kanker dengan sitotostik
Asam urat banyak terdapat pada :
Jerohan
Daging kalengan
Udang
Kepiting
Cumi-cumi
Ikan sarden dan daging
#tobecontinued
Alhamdulillah kembali lagi di blog LaBelku (LatarBelakang)
Kali ini aku akan bahas tentang macam macam pemeriksaan fungsi ginjal beserta notenya
Bismillah bermanfaat dan menambah ilmu ๐๐
#Creatinin
Tujuan : Menentukan kadar creatinin dalam serum atau plasma manusia secara kuantitatif
Metode : Metode JAFFE
Prinsip : Kinetik Colorimetric Assay
Sampel dan penambahan R1 (Sodium Hidroksida)
Penambahan R2 (asam pikrat) dan pemulaan dan reaksi :
Creatinin + Asam Picric Creatinin-picric acid kompleks
Pada suasana alkali, creatinin membentuk kompleks kuning– orange dengan pikrat. Intensitas warna secara langsung sebanding dengan konsentrasi creatinin dan dapat di baca dengan photometer.
Penggunaan assay berdasarkan pencampuran blanko minimal oleh bilirubin.
Sampel serum dan plasma berisi protein dimana bereaksi tidak spesifik dalam metode jaffe ketepatan hasil serum dan plasma 26 ยตmol/L (0,3mg/dl) akan memperoleh harga akurat. Ketepatan ini disebabkan oleh ukuran kesalahan ≤ 1 % dalam spesimen urin karena tidak berisi protein non-spesifik.
Reagen : creatinin kinase liquid, working solution :
R1 = Sodium Hidroxidase = 20 mmol/L (0,02 mol/L)
R2 = Picric Acid = 25 mmol/L
Spesimen : Serum atau plasma
Normal : < 1.2 mg / dL
#BUN (Blood Urea Nitrogen)
Tujuan : Menentukan kadar Ureum (BUN) dalam serum atau plasma manusia secara kuantitatif.
Metode : Urease
Prinsip :Urea merupakan hidrolisis dalam air dan urease sehingga menghasilkan amoniak dan CO2 ammonia dari reaksi ini bergabung dengan 2-oxoglutarate dan NADH dalam glutamate-dehidrogenase (GLDH) menghasilkan glutamate dan NAD+. Test GLDH ini merupakan batas penilaian enzyme yang terbaik penurunan absorban sebanding dengan konsentrasi urea dengan pemberian interval waktu. Seperti test kinetic yang sangat cepat dan dapat ditunjukkan dengan pemakaian analyzer.
Reaksi : Urea 2H2O 2NH4+ + CO3 2 oxoglutarate +
NH4+ + NADH L – glutamate + H2O +NAD+
Reagen : Reagent 1 (R1) 2-keto-isohexanoic acid 3.0 mmol/L, ฮฒ-NADH 0.3 mmol/L, and LED 1.5 kU/L in 100 mmol/L Bicine buffer (pH 8.75).
Reagent 2 (R2) urease70 kU/L, in R1.
Misalnya : 40 ml enzim + 10 ml substrat
Spesimen : serum atau plasma
Normal : 10-20 mg/dl
Catatan :
Urea merupakan hasil akhir peruraian ฮฑ-amino dalam tubuh yang dikeluarkan melalui urin
Urea dapat meningkat pada :
Makanan yang banyak mengandung proton
Kelainan absorbsi urea (kerusakan ginjal)
Post renal (kerusakan saluran kencing)
Adanya infeksi tiroid
#Uric Acid atau Asam Urat
Tujuan : Menentukan kadar uric acid dalam serum atau plasma secara
kuantitatif invitro
Metode : UA Plus
Prinsip : Test enzymatic colorimetric
Sampel dan penambahan dari R1 (buffer/enzyme/TOOS)
Penambahan dari R2 (Buffer/enzyme/4-aminophenazon) dan permulaan dari reaksi :
Uric Acid + 2 HO + O Allantoin + CO + HO
Uricase memecah uric acid membentuk allantoin dan HO
2HO+ H++TOOS+4- Aminophonozone quinine-diimine
Spesimen : Serum atau Plasma
Reagen :
R1: phosphate buffer 0.05mol/l; pH 7.8; TOOS7mmol/l; Fatty alcohol polyglycol ether 4.8%; ascorbate oxidase ≥ 83.3 ยตkat/l
R2: phosphate buffer 0.1mol/l ; pH 7.8; potassium hexacyanoferrate (II) 0.30mmol/l; 4-aminophenazone ≥3mmol/l; uricase ≥8.33ยตkat/l; peroxidase ≥16.67ยตkat/l
Normal : 3.4 – 5.7 g/dl
Catatan :
Asam urat berasal dari :
Hasil akhir metabolisme purin dan beredar dalam plasma sebagai Na. urat.
Peruraian asam nukleat oleh sel-sel jaringan yang rusak.
Asam urat meningkat pada :
Primer : Penyakit gout (arthritis urica)
Sekunder :
Leukimia karena radiasi
Gangguan fungsi ginjal
Toximia gravidarum
Pengobatan kanker dengan sitotostik
Asam urat banyak terdapat pada :
Jerohan
Daging kalengan
Udang
Kepiting
Cumi-cumi
Ikan sarden dan daging
#tobecontinued
Phlebotomy (Pengambilan sampel Darah) BAB TINDAKAN
Assalamualaikum warahmatullah wabarokatuh
Kali ini aku akan mengisi ilmu tentang latar belakangku yaitu sebagai analis kesehatan dimana salah satu aktivitas yang awal kami lakukan adalah tentang pengambilan sampel sebelum melakukan analisa salah satunya pengambilan sampel darah.
Hal ini sangat umum tapi masih banyak resiko dan kegagalan dalam mendapatkannya.
Bismillah tulisan ini bermanfaat, dapat memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan dan meningkatkan kualitas phlebotomi kalian Laboratoriumer ๐๐
#Persiapan Pasien
1.Konfirmasi identitas pasien pada form permintaan sebelum pengambilan dengan menanyakan nama, tanggal lahir dan alamat. Meneliti jenis pemeriksaan.
2.Verifikasi persiapan pasien bila ada, seperti puasa, minum obat dll.
Menyiapkan jenis tabung pemeriksaan sesuai dengan pemeriksaan yang diminta, tourniquet, kapas alkohol, spuit/vacutainer dan plester.
3.Meminta pasien untuk menyetujui untuk diambil darahnya dengan menandatangani informed consent.
Pengambilan Sampel (darah, urin, dahak, dll)
Pengambilan spesimen darah
4.Terdapat dua cara pengambilan sampel darah, yaitu :
a. Mikro Sampling (pengambilan darah kapiler)
b.Makro Sampling (pengambilan darah vena)
Prinsip pemeriksaan
Pada pemeriksaan hematologi dan pemeriksaan lain yang menggunakan darah sebagai bahan pemeriksaan, maka pengambilan darah penderita merupakan awal pemeriksaan yang harus dikerjakan dengan benar, karena akan sangat menentukan hasil pemeriksaan nantinya. Adapun lokasi yang dapat dilakukan proses pengambilan darah adalah di tempat sebagai berikut :
Pada bayi : tumit dan pembuluh darah vena
Pada anak : pembuluh darah kapiler (ujung jari tengah dan jari manis), pembuluh darah vena
Pada dewasa : pembuluh darah kapiler (ujung jari tengah dan jari manis), cuping telinga, pembuluh darah vena dan arteri.
Persiapan reagen
Mengisi botol vial ataupun tabung reaksi dengan serbuk antikoagulan Na2EDTA atau dengan ยตl larutan anti koagulan Na2EDTA
Mengisi tabung reaksi dengan 100 ยตl larutan anti koagulan Na citrat 3,8 % untuk 0,9 ml darah
Alkohol 70 %
Spesimen dan alat
Spesimen :
Whole Blood
Darah kapiler
Alat :
Lanset
Spuit
Tourniquet
Kapas alkohol 70 %
Kapas kering
Plester
Botol vial
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Prosedur kerja :
1. Pengambilan darah kapiler
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan ditempat yang mudah di jangkau
Melihat blanko pemeriksaan dan mencocokan identitas pasien
Menciptakan suasana tenang dan menyenangkan, sehingga pasien dapat lebih tenang dan santai
Memegang daerah yang akan ditusuk hingga nampak menegang dan memerah
Melakukan desinfeksi pada sekitar lokasi yang akan dilakukan penusukan menggunakan kapas alkohol 70 % dan menunggu hingga kering
Menusuk secara langsung menggunakan lanset steril dengan posisi memotong sidik jari
Menghapus darah yang keluar pertama menggunakan kapas kering
Darah yang keluar selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan
2. Pengambilan darah vena
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan ditempat yang mudah di jangkau
Melihat blanko pemeriksaan dan mencocokan identitas pasien.
Menciptakan suasana tenang dan menyenangkan, sehingga pasien dapat lebih tenang dan santai.
Memberi identitas berupa nomor spesimen pada tabung penampung sampel, baik itu botol vial ataupun tabung reaksi.
Melakukan pembendungan darah dengan cara memasang tourniquet pada bagian lengan atas dengan jarak 10cm dari daerah vena yang akan dilakukan penusukan sambil meminta pasien untuk menggenggam kuat.
Melakukan perabaan untuk mencari letak vena secara lebih jelas.
Melakukan desinfeksi pada sekitar lokasi yang akan dilakukan penusukan dengan kapas alkohol 70% dengan arah memutar dari dalam keluar.
Melakukan penusukan tepat pada pembuluh vena dengan lubang jarum menghadap ke atas dengan sudut 30ยบ.
Jika darah sudah mulai terlihat memasuki spuit, meminta pasien membuka genggaman dan melanjutkan menghisap darah hingga volume yang dibutuhkan.
Setelah darah pada spuit mencukupi, melepaskan tourniquet dan menutup bekas tusukan dengan kapas kering lalu menarik jarum dengan perlahan secara langsung.
Memberikan sedikit tekanan pada bekas tusukan, merekatkan kapas dengan plester.
Kesalahan yang sering terjadi
Penusukan yang kurang dalam atau kurang tepat menyebabkan darah yang keluar tidak lancar
Volume darah yang diperoleh hanya sedikit akibat pengambilan darah yang kurang lancar, sehingga serum yang terbentuk setelah pemutaran dengan sentrifus menjadi kurang sempurna
Kurang sempurna dalam menghomogenkan darah dengan anti koagulan dapat menyebabkan adanya bekuan, yang dapat merusak alat
Pemijatan yang berlebihan saat mikro sampling menyebabkan cairan jaringan ikut keluar, sehingga hasil pemeriksaan kurang akurat
Catatan
Saat memasukkan darah pada botol penampung hendaknya melewati dinding tabung sehingga darah tidak lisis
Untuk pemeriksaan darah lengkap atau HbA1C dibutuhkan 2 ml darah dengan anti koagulan Na2EDTA pada botol vial
Untuk pemeriksaan kimia kilinik lengkap mencakup semua parameter, dibutuhkan 3 ml darah tanpa anti koagulan
Untuk pemeriksaan Faal Homeostasis (FH), dibutuhkan 0,9 ml darah dengan anti koagulan Na citrate 3,8 % sebanyak 100 ยตl dalam tabung reaksi.
#tobecontinued
Kali ini aku akan mengisi ilmu tentang latar belakangku yaitu sebagai analis kesehatan dimana salah satu aktivitas yang awal kami lakukan adalah tentang pengambilan sampel sebelum melakukan analisa salah satunya pengambilan sampel darah.
Hal ini sangat umum tapi masih banyak resiko dan kegagalan dalam mendapatkannya.
Bismillah tulisan ini bermanfaat, dapat memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan dan meningkatkan kualitas phlebotomi kalian Laboratoriumer ๐๐
#Persiapan Pasien
1.Konfirmasi identitas pasien pada form permintaan sebelum pengambilan dengan menanyakan nama, tanggal lahir dan alamat. Meneliti jenis pemeriksaan.
2.Verifikasi persiapan pasien bila ada, seperti puasa, minum obat dll.
Menyiapkan jenis tabung pemeriksaan sesuai dengan pemeriksaan yang diminta, tourniquet, kapas alkohol, spuit/vacutainer dan plester.
3.Meminta pasien untuk menyetujui untuk diambil darahnya dengan menandatangani informed consent.
Pengambilan Sampel (darah, urin, dahak, dll)
Pengambilan spesimen darah
4.Terdapat dua cara pengambilan sampel darah, yaitu :
a. Mikro Sampling (pengambilan darah kapiler)
b.Makro Sampling (pengambilan darah vena)
Prinsip pemeriksaan
Pada pemeriksaan hematologi dan pemeriksaan lain yang menggunakan darah sebagai bahan pemeriksaan, maka pengambilan darah penderita merupakan awal pemeriksaan yang harus dikerjakan dengan benar, karena akan sangat menentukan hasil pemeriksaan nantinya. Adapun lokasi yang dapat dilakukan proses pengambilan darah adalah di tempat sebagai berikut :
Pada bayi : tumit dan pembuluh darah vena
Pada anak : pembuluh darah kapiler (ujung jari tengah dan jari manis), pembuluh darah vena
Pada dewasa : pembuluh darah kapiler (ujung jari tengah dan jari manis), cuping telinga, pembuluh darah vena dan arteri.
Persiapan reagen
Mengisi botol vial ataupun tabung reaksi dengan serbuk antikoagulan Na2EDTA atau dengan ยตl larutan anti koagulan Na2EDTA
Mengisi tabung reaksi dengan 100 ยตl larutan anti koagulan Na citrat 3,8 % untuk 0,9 ml darah
Alkohol 70 %
Spesimen dan alat
Spesimen :
Whole Blood
Darah kapiler
Alat :
Lanset
Spuit
Tourniquet
Kapas alkohol 70 %
Kapas kering
Plester
Botol vial
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Prosedur kerja :
1. Pengambilan darah kapiler
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan ditempat yang mudah di jangkau
Melihat blanko pemeriksaan dan mencocokan identitas pasien
Menciptakan suasana tenang dan menyenangkan, sehingga pasien dapat lebih tenang dan santai
Memegang daerah yang akan ditusuk hingga nampak menegang dan memerah
Melakukan desinfeksi pada sekitar lokasi yang akan dilakukan penusukan menggunakan kapas alkohol 70 % dan menunggu hingga kering
Menusuk secara langsung menggunakan lanset steril dengan posisi memotong sidik jari
Menghapus darah yang keluar pertama menggunakan kapas kering
Darah yang keluar selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan
2. Pengambilan darah vena
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan ditempat yang mudah di jangkau
Melihat blanko pemeriksaan dan mencocokan identitas pasien.
Menciptakan suasana tenang dan menyenangkan, sehingga pasien dapat lebih tenang dan santai.
Memberi identitas berupa nomor spesimen pada tabung penampung sampel, baik itu botol vial ataupun tabung reaksi.
Melakukan pembendungan darah dengan cara memasang tourniquet pada bagian lengan atas dengan jarak 10cm dari daerah vena yang akan dilakukan penusukan sambil meminta pasien untuk menggenggam kuat.
Melakukan perabaan untuk mencari letak vena secara lebih jelas.
Melakukan desinfeksi pada sekitar lokasi yang akan dilakukan penusukan dengan kapas alkohol 70% dengan arah memutar dari dalam keluar.
Melakukan penusukan tepat pada pembuluh vena dengan lubang jarum menghadap ke atas dengan sudut 30ยบ.
Jika darah sudah mulai terlihat memasuki spuit, meminta pasien membuka genggaman dan melanjutkan menghisap darah hingga volume yang dibutuhkan.
Setelah darah pada spuit mencukupi, melepaskan tourniquet dan menutup bekas tusukan dengan kapas kering lalu menarik jarum dengan perlahan secara langsung.
Memberikan sedikit tekanan pada bekas tusukan, merekatkan kapas dengan plester.
Kesalahan yang sering terjadi
Penusukan yang kurang dalam atau kurang tepat menyebabkan darah yang keluar tidak lancar
Volume darah yang diperoleh hanya sedikit akibat pengambilan darah yang kurang lancar, sehingga serum yang terbentuk setelah pemutaran dengan sentrifus menjadi kurang sempurna
Kurang sempurna dalam menghomogenkan darah dengan anti koagulan dapat menyebabkan adanya bekuan, yang dapat merusak alat
Pemijatan yang berlebihan saat mikro sampling menyebabkan cairan jaringan ikut keluar, sehingga hasil pemeriksaan kurang akurat
Catatan
Saat memasukkan darah pada botol penampung hendaknya melewati dinding tabung sehingga darah tidak lisis
Untuk pemeriksaan darah lengkap atau HbA1C dibutuhkan 2 ml darah dengan anti koagulan Na2EDTA pada botol vial
Untuk pemeriksaan kimia kilinik lengkap mencakup semua parameter, dibutuhkan 3 ml darah tanpa anti koagulan
Untuk pemeriksaan Faal Homeostasis (FH), dibutuhkan 0,9 ml darah dengan anti koagulan Na citrate 3,8 % sebanyak 100 ยตl dalam tabung reaksi.
#tobecontinued
Langganan:
Postingan (Atom)
CEK POSTINGAN TERBARU
REVIEW PENGOBATAN KUTU DAN SAKIT TELINGA KUCING
Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh Hi reader.. Bagaimana kabarnya? Sehat wal afiat selalu dalam lindungan allah swt Salam seja...
-
Assalamualaikum .. Kali ni saya akan membagikan sedikit patokan nilai penyakit yang banyak diidap oleh berbagai kalangan.. Ini hasil...
-
Assalamualaikum warahmatullah wabarokatuh Alhamdulillah kembali lagi di blog LaBelku (LatarBelakang) Kali ini aku akan bahas tentang macam...
-
I NFEKSI HYMENOLEPIS NANA PADA FELIS SILVESTRIS CATUS ATAU FELIS CATUS LIAR SECARA LANGSUNG DENGAN PENGECATAN EOSIN 2% I NFECTION ...