Assalamualaikum ..
Kali ni saya akan membagikan sedikit patokan nilai penyakit yang banyak diidap oleh berbagai kalangan..
Ini hasil ketikan saya sendiri sewaktu berrugas d Puskesmas dan saya rangkum dari berbagai macam sumber
PENJELASAN:
KIMIA KLINIK
Glukosa darah
Dampak glukosa yang terlalu tinggi di atas ambang kritis dapat mengakibatkan Hyper Osmolar Non Ketotyc (HONK) yaitu komplikasi akut diabtes mellitus tanpa ketoasidosis. Peningkatan glukosa akan meningkatkan hormon gluikagon sehingga terjadi diuresis osmotic yang menyebabkan cairan dan elektrolit tubuh berkurang. Karena glukosa akan menarik air keluar dari sel tubuh kemudian dibuang melalui urin. Keadaan ini menimbulkan pasien dehidrasi. Hipoglikemia dapat terjadi pada pasien diabetes dengan pengendalian gula darah yang ketat.
Asam urat
Asam urat tinggi yang melebihi nilai ambang kritis dianggap sebagai pertanda dari gangguan fungsi ginjal dari sebagian faktor resiko progresivitas penyakit ginjal.
Cholestrol
Cholestrol yang melebihi nilai ambang kritis akan cenderung membuat endapan/kristal/lempengan yang akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah
HEMATOLOGY
Hemoglobin
Hb <5 adalah="" dan="" dapat="" dl="" g="" gagal="" jantung="" kematian.="" kondisi="" memicu="" nilai="" yang="">20g/dL memicu kapiler clogging sebagai akibat hemokonsenstrasi5>
Hematokrit
Nilai Hct <20 dan="" dapat="" gagal="" hct="" jantung="" kematian="" menyebabkan="">60% terkait dengan pembekuan darah spontan20>
Leukosit
Nilai leukosit yang sangat tinggi (di atas 30.000/mm3) dapat disebabkan oleh kelainan dari produksi sel sel darah (sumsum tulang) atau biasa yang disebeut leukimia.
Trombosit
Jumlah trombosit di bawah 20.000 dapat menyebabkan perdarahan spontan dalam jangka waktu yang lama, peningkatan waktu perdarahan, petekia/ekimosis. peningkatan jumlah platelet yang ekstrim (>1000 x 103/mm3) akibat gangguan myeloproliferatif, belum diketahui dampak dari tingginya nilai trombosit, lakukan penilaian penyebab abnormalnya fungsi platelet.
Untuk nilai ambang kritis hematologi adalah sebagai berikut
Catatan:
Hemoglobin
Nilai ambang kritis rendah dari hemoglobin yang telah ditetapkan di atas tidak berlaku pada pasien ibu hamil. Pada pasien ibu hamil yang mengalami hemoglobin rendah <9 dan="" dapat="" darah="" janin="" karna="" kesehatan="" keseluruh="" menganggu="" nbsp="" oksigen="" p="" peredaran="" perkembangan="" terganggu.="" tubuh="">
Leukosit
Peningkatan leukosit tidak hanya mematok pada ambang kritis yang telah ditetapkan. Ada pula peningkatan leukosit yang juga harus di waspadai yaitu >12.000 - 20.000. Peningkatan leukosit merupakan indikasi yang terjadi ketika tubuh melawan infeksi, dimana leukosit secara otomatis akan melakukan fagosit pada orgasme yang menyebabkan infeksi. Apabila jumlah orgasme yang menyerang terlalu banyak maka leukosit juga akan memaksimalkan fagositasnya dengan meningkatkan pertahanan tubuh melalui peningkatan jumlah leukosit.
Trombosit
Nilai ambang kritis rendah dari trombosit tidak berlaku pada kasus demam berdarah yang nilai terendahnya <100 .000="" akan="" atau="" berdarah="" cairan="" dan="" demam="" dengan="" di="" disertai="" ditangani="" hematokrit="" hemoglobin="" hemokonsentrasi="" jika="" karna="" kasus="" l.="" mengalami="" nbsp="" nilai="" p="" pada="" peningkatan="" penumpukan="" perdarahan="" perembesan="" plasma="" rentan="" rongga="" suhu="" tepat.="" terjadi="" tersebut="" tidak="" tinggi="" tubuh="" untuk="" yang="">
100>
9>
REFERENSI :
Diana, Margaret. 2007. Korelasi Antara Trombosit dengan Hemokonsentrasi Sebagai Faktor Predisposisi Terjadinya Syok pada Pasien DBD Dewasa di RSUP dr.Kariadi Semarang. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang
Fatma, dr. C. Wijaya, Sp.PK. 2010. Pemeriksaan hematologi (Darah Perifer Lengkap/DPL). Bagian Patologi Klinik FK-UR/RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Interprestasi Data Klinik. Jakarta
Kiswari, Rusman. 2014. Hematologi dan Transfusi. Penerbit Erlangga, Jakarta
Kosasih E.N, Kosasih A.S. 2014. Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik. Peneribit Karisma, Jakarta
Soeharto. 2004. National Cholesterol Education Program (NCEP) pada Adult Treatment Panel III (ATP-III). Universitas Sumatra Utara
Syukri, Maimun. 2007. Asam Urat dan Hiperuresemia. Majalah Kedokteran Nusantara, Universitas Sumatra Utara
Giyanto, Candra Cahyaningtyas. 2015. Hubungan Preeklampsia terhadap Profil Hematologi. Undip.ac.id
100>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar