Kali ini aku akan mengisi ilmu tentang latar belakangku yaitu sebagai analis kesehatan dimana salah satu aktivitas yang awal kami lakukan adalah tentang pengambilan sampel sebelum melakukan analisa salah satunya pengambilan sampel darah.
Hal ini sangat umum tapi masih banyak resiko dan kegagalan dalam mendapatkannya.
Bismillah tulisan ini bermanfaat, dapat memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan dan meningkatkan kualitas phlebotomi kalian Laboratoriumer ๐๐
#Persiapan Pasien
1.Konfirmasi identitas pasien pada form permintaan sebelum pengambilan dengan menanyakan nama, tanggal lahir dan alamat. Meneliti jenis pemeriksaan.
2.Verifikasi persiapan pasien bila ada, seperti puasa, minum obat dll.
Menyiapkan jenis tabung pemeriksaan sesuai dengan pemeriksaan yang diminta, tourniquet, kapas alkohol, spuit/vacutainer dan plester.
3.Meminta pasien untuk menyetujui untuk diambil darahnya dengan menandatangani informed consent.
Pengambilan Sampel (darah, urin, dahak, dll)
Pengambilan spesimen darah
4.Terdapat dua cara pengambilan sampel darah, yaitu :
a. Mikro Sampling (pengambilan darah kapiler)
b.Makro Sampling (pengambilan darah vena)
Prinsip pemeriksaan
Pada pemeriksaan hematologi dan pemeriksaan lain yang menggunakan darah sebagai bahan pemeriksaan, maka pengambilan darah penderita merupakan awal pemeriksaan yang harus dikerjakan dengan benar, karena akan sangat menentukan hasil pemeriksaan nantinya. Adapun lokasi yang dapat dilakukan proses pengambilan darah adalah di tempat sebagai berikut :
Pada bayi : tumit dan pembuluh darah vena
Pada anak : pembuluh darah kapiler (ujung jari tengah dan jari manis), pembuluh darah vena
Pada dewasa : pembuluh darah kapiler (ujung jari tengah dan jari manis), cuping telinga, pembuluh darah vena dan arteri.
Persiapan reagen
Mengisi botol vial ataupun tabung reaksi dengan serbuk antikoagulan Na2EDTA atau dengan ยตl larutan anti koagulan Na2EDTA
Mengisi tabung reaksi dengan 100 ยตl larutan anti koagulan Na citrat 3,8 % untuk 0,9 ml darah
Alkohol 70 %
Spesimen dan alat
Spesimen :
Whole Blood
Darah kapiler
Alat :
Lanset
Spuit
Tourniquet
Kapas alkohol 70 %
Kapas kering
Plester
Botol vial
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Prosedur kerja :
1. Pengambilan darah kapiler
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan ditempat yang mudah di jangkau
Melihat blanko pemeriksaan dan mencocokan identitas pasien
Menciptakan suasana tenang dan menyenangkan, sehingga pasien dapat lebih tenang dan santai
Memegang daerah yang akan ditusuk hingga nampak menegang dan memerah
Melakukan desinfeksi pada sekitar lokasi yang akan dilakukan penusukan menggunakan kapas alkohol 70 % dan menunggu hingga kering
Menusuk secara langsung menggunakan lanset steril dengan posisi memotong sidik jari
Menghapus darah yang keluar pertama menggunakan kapas kering
Darah yang keluar selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan
2. Pengambilan darah vena
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan ditempat yang mudah di jangkau
Melihat blanko pemeriksaan dan mencocokan identitas pasien.
Menciptakan suasana tenang dan menyenangkan, sehingga pasien dapat lebih tenang dan santai.
Memberi identitas berupa nomor spesimen pada tabung penampung sampel, baik itu botol vial ataupun tabung reaksi.
Melakukan pembendungan darah dengan cara memasang tourniquet pada bagian lengan atas dengan jarak 10cm dari daerah vena yang akan dilakukan penusukan sambil meminta pasien untuk menggenggam kuat.
Melakukan perabaan untuk mencari letak vena secara lebih jelas.
Melakukan desinfeksi pada sekitar lokasi yang akan dilakukan penusukan dengan kapas alkohol 70% dengan arah memutar dari dalam keluar.
Melakukan penusukan tepat pada pembuluh vena dengan lubang jarum menghadap ke atas dengan sudut 30ยบ.
Jika darah sudah mulai terlihat memasuki spuit, meminta pasien membuka genggaman dan melanjutkan menghisap darah hingga volume yang dibutuhkan.
Setelah darah pada spuit mencukupi, melepaskan tourniquet dan menutup bekas tusukan dengan kapas kering lalu menarik jarum dengan perlahan secara langsung.
Memberikan sedikit tekanan pada bekas tusukan, merekatkan kapas dengan plester.
Kesalahan yang sering terjadi
Penusukan yang kurang dalam atau kurang tepat menyebabkan darah yang keluar tidak lancar
Volume darah yang diperoleh hanya sedikit akibat pengambilan darah yang kurang lancar, sehingga serum yang terbentuk setelah pemutaran dengan sentrifus menjadi kurang sempurna
Kurang sempurna dalam menghomogenkan darah dengan anti koagulan dapat menyebabkan adanya bekuan, yang dapat merusak alat
Pemijatan yang berlebihan saat mikro sampling menyebabkan cairan jaringan ikut keluar, sehingga hasil pemeriksaan kurang akurat
Catatan
Saat memasukkan darah pada botol penampung hendaknya melewati dinding tabung sehingga darah tidak lisis
Untuk pemeriksaan darah lengkap atau HbA1C dibutuhkan 2 ml darah dengan anti koagulan Na2EDTA pada botol vial
Untuk pemeriksaan kimia kilinik lengkap mencakup semua parameter, dibutuhkan 3 ml darah tanpa anti koagulan
Untuk pemeriksaan Faal Homeostasis (FH), dibutuhkan 0,9 ml darah dengan anti koagulan Na citrate 3,8 % sebanyak 100 ยตl dalam tabung reaksi.
#tobecontinued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar