Tentang perlindungan diri yang menjadi rebutan hingga Langka
Tentang siapa yang berhak??
Tentang siapa yang berhak??
tentang penggunaan yg efektif??
tentang langkanya stok hingga
tentang dilema yg tak terelakkan :-(
Banyaknya peningkatan pembelian dan pencarian.
konsumen yang membludak untuk berebut masker medis.
Tenaga medis nyebutnya surgical Mask. Masker biasa yg umum d pakai tenaga medis, yg d jual d apotik, yg ada d klinik, pkm atau RS.
Ketahuilah kawan,, surgical Mask itu biasanya dipergunakan oleh tenaga kesehatan ketika melakukan tindakan operasi atau kontak dengan spesimen pasien karena efektif sebagai penghalang cairan dari mulut dan hidung sehingga tidak menkontaminasi sekeliling terutama bagi yang sakit.
Masker medis didesain khusus pada setiap bagiannya.
Bagian luar masker adalah lapisan anti air sehingga melindungi dari droplet (fx utama untuk tenaga medis). Sementara, lapisan dalam masker digunakan untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut serta lapisan tengah yang gunanya menyaring kuman (fx utama untuk pasien / yg sakit).
Perlu diingat, masker ini tidak didesain untuk menyaring partikel dan mikroorganisme (bakteri dan virus) yang berukuran sangat kecil, termasuk virus influenza dan bakteri turbekulosis. Oleh karena itu cukup hanya orang yang sakit saja yg menggunakan.
Orang yang sehat tidak disarankan untuk menggunakan masker jenis ini (surgical Mask) karena mikroorganisme yang berukuran sangat kecil dan melayang-layang diudara dapat terjebak di di dalam pori-pori masker tersebut. Bila mikroorganisme tersebut berakumulasi kemudian terhirup, pada akhirnya mikroorganisme tersebut akan masuk ke dalam saluran pernafasan.
#Himabuan !!
Bila memang terpaksa menggunakan masker, saat menggunakan masker jangan dibuka-tutup pakai tangan, apalagi saat belum cuci tangan. Penggunaan masker secara tidak benar dapat meningkatkan risiko penularan karena bakteri dapat menempel pada bagian luar masker. Terlebih, orang-orang cenderung menyentuh wajahnya saat memperbaiki letak masker.
Yang perlu digaris bawahi dari pernyataan tersebut adalah "orang sakit" yang harus menggunakan masker.
Hal ini selaras dengan pernyataan Representatif World Health Organization (WHO) "Yang penting menggunakan masker itu orang sakit, bukan yang sehat."
untuk menjaga kebersihan diri sangat diutamakan dengan cuci tangan.
daripada memborong handscoon (yang notabennya wajib untuk tenaga medis) dan handsanitizer lebih sangat efektif dibersihkan dengan cuci tangan. karena langkah cuci tangan dengan sabun itu sangat efektif membunuh kuman yang anatomi luarnya terlapisi lipid. sabun akan membunuh mikroorganisme dengan menghancurkan lapisan luar mikroorganisme, sehingga mereka akan hilang melalui bilasan air mengalir.
jika memang perlu handsanitizer beli sesuai dengan kebutuhan dan gunakan dengan bijak.
#stayathome #keephealthy #keephealthyimmunity #keepclean
#fahamitenagamedis #dirumahaja
dan tentang Rapid test
Sedang marak Rapid tes untuk corona,
Please jangan sampai borong rapid test yaa,, hanya untuk tenaga medis saja.
Mengenal rapid tes. Rapid tes itu tes cepat untuk skrining ( tanda resiko / deteksi kasus) awal.
pemeriksaan paling akurat covid 19 adalah tetap pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) , yakni pemeriksaan spesimen dari swab tenggorokan dan mulut, untuk mengetahui DNA virus dalam tubuh.
Rapid tes memang sangat mudah.
Cukup mengetes dengan setetes sampel darah dari pasien.
Tapi, antibodi yang terdeteksi alat rapid test adalah antibodi dari virus-virus sebelumnya. karna alat tersebut tak hanya memiliki tingkat spesifisitas tetapi juga tingkat sensitivitas.
bila hasil rapid test menunjukkan hasil positif, perlu ada langkah selanjutnya untuk memastikan bahwa pasien benar-benar positif COVID-19 yaitu tes PCR. karena rapid test positif tidak serta merta positif covid, bisa saja kumpulan antibodi dari virus lain yang pernah terjangkit ( contoh pernah tifoid/ dengue/ lainnya).
Sementara itu, bila hasil rapid test pengecekan antibodi itu menunjukkan pasien negatif. Itupun tidak menutup kemungkinan merupakan hasil yang tidak benar-benar negatif. Karna Seseorang terinfeksi SARS-CoV-2, tapi antibodinya belum terbentuk karena masih dalam masa inkubasi. Sehingga seolah-olah hasil rapid test-nya negatif. Namanya false negatif atau negatif palsu. Jadi tetap periksa kembali seminggu kemudian.
#semogabermanfaat #keephealthy #keepclean #yukberperilakuhidupbersihdansehat #lahirbathin
Please jangan sampai borong rapid test yaa,, hanya untuk tenaga medis saja.
Mengenal rapid tes. Rapid tes itu tes cepat untuk skrining ( tanda resiko / deteksi kasus) awal.
pemeriksaan paling akurat covid 19 adalah tetap pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) , yakni pemeriksaan spesimen dari swab tenggorokan dan mulut, untuk mengetahui DNA virus dalam tubuh.
Rapid tes memang sangat mudah.
Cukup mengetes dengan setetes sampel darah dari pasien.
Tapi, antibodi yang terdeteksi alat rapid test adalah antibodi dari virus-virus sebelumnya. karna alat tersebut tak hanya memiliki tingkat spesifisitas tetapi juga tingkat sensitivitas.
bila hasil rapid test menunjukkan hasil positif, perlu ada langkah selanjutnya untuk memastikan bahwa pasien benar-benar positif COVID-19 yaitu tes PCR. karena rapid test positif tidak serta merta positif covid, bisa saja kumpulan antibodi dari virus lain yang pernah terjangkit ( contoh pernah tifoid/ dengue/ lainnya).
Sementara itu, bila hasil rapid test pengecekan antibodi itu menunjukkan pasien negatif. Itupun tidak menutup kemungkinan merupakan hasil yang tidak benar-benar negatif. Karna Seseorang terinfeksi SARS-CoV-2, tapi antibodinya belum terbentuk karena masih dalam masa inkubasi. Sehingga seolah-olah hasil rapid test-nya negatif. Namanya false negatif atau negatif palsu. Jadi tetap periksa kembali seminggu kemudian.
#semogabermanfaat #keephealthy #keepclean #yukberperilakuhidupbersihdansehat #lahirbathin