RESUME
WEBINAR OKTOBER 2021 D-DIMER
Tema |
:
D-Dimer pada pasien covid 19 |
Tanggal
|
:
23 oktober 2021 |
Nara
sumber |
:
|
Penyelenggara |
:
DPC PATELKI BEKASI |
Assalamualaium
warahmatullah wabarokatuh
Hi
reader..
Bagaimana
kabarnya?
Sehat
wal afiat selalu dalam lindungan allah swt
Salam
sejahtera bagi readers..
Sesuai judul di atas blog kali ini aku mau resume webinar analis kesehatan tentang D-Dimer pada pasien covid 19. D-dimer atau Fibrin Degradation Fragmen adalah suatu produk degradasi Fibrin yang dihasilkan setelah proses fibrinolisis. Tujuan pemeriksaan D-Dimer dilakukan untuk mendiagnosa suatu penyakit yang menyebabkan hiperkoagulabilitas yaitu suatu kecenderungan darah untuk membeku melebihi nilai normal dan mendeteksi keberadaan protein d-dimer dalam darah. Protein ini berfungsi untuk memecah darah yang membeku di pembuluh darah.
Seseorang dalam kondisi normal, d-dimer tidak akan terdeteksi. Pada tubuh sendiri ada sekitar 2 – 3% D-Dimer dalam plasma darah yang mengandung fibrinogen. Secara fisiologis di dalam tubuh fibrinogen diubah menjadi fibrin kemudian didegradasi. Bagian kecil dari D-Dimer dapat terdeteksi hanya sedikit kemudian melalui organ ginjal dan RES ( REticuloendothelial System) dilakukan klirensnya (pembuangan) dalam waktu 8 jam.
D-Dimer dalam tubuh itu berarti ada bekuan darah di dalam tubuh, meski tidak diketahui lokasinya secara spesifik. Nilai normal yang digunakan pada kuantitatif panel D-dimer adalah 0,0 – 0,4 µg/mL, ada juga sumber yang menyatakan nilai normalnya berdasarkan jenis reagen yang digunakan, yaitu:
§ Vidas ELISA = 600 – 1200 ng FEU/mL
§ Innovance = 500 – 900 ng FEU/mL
§ Hemosil HS D-dimer = 250 – 450 ng
FEU/mL
§ STA Liatest (Stago) = 700 – 1000 ng
FEU/mL
Catatan : FEU = fibrinogen
equivalent unit 1 µg = 1000 ng
Pada penderita
covid-19, jumlah protein D-Dimer dapat
meningkat secara signifikan ( > 2 ng/mL).
Hal ini diduga disebabkan oleh reaksi imunitas atau badai sitokin yang memicu
ketidak seimbangan antara pembentukan dan pemecahan bekuan darah. Semakin
tinggi jumlah D-Dimer dalam darah, semakin
besar pula risiko pasien covid-19 mengalami pengentalan atau penggumpalan
darah.
Hal yang perlu
diperhatikan pada pre – analitik spesifik pemeriksaan D-Dimer sebagai berikut
Ø
Pengambilan sampel
1.
Ukuran jarum
sebaiknya gunakan spuit 3 cc
2.
Tidak dianjurkan
menggunakan wing needle
3.
Bahan tabung
penampung darah sebaiknya berbahan gelas/ plastik yang bersih
Ø
Antikoagulan
sebaiknya gunakan heparin dan / edta dan serta koreksi faktor pengencerannya
Ø
Pemasangan
tourniquet boleh dipasang lebih lama
Ø
Proses sampel
disentrifus dengan kecepatan 1500x selama 15 menit atau bisa lebih cepat yaitu
4500x selama 2 menit
Ø Stabilitas sampel tes d-dimer pada suhu ruang <4 jam dan suhu beku 2-8ºc atau -60º sampai -80ºc tanpa ada efek beku cair.
Metode
yang dapat digunakan dalam pemeriksaan D-Dimer secara kuantitatif ada 3 yaitu
ü POCT
(Point Of Care Testing)/ Photometer
ü ELISA
(Enzyme-Linked Immunosorbent asSAy)
ü CLIA
(chemiluminescence
immunoassay)
Pelaporan
satuan d-dimer ada berbagai macam, umumnya ada 4 macam yang digunakan yaitu
ng/ml, g/ml, g/l, mg/ml. Ada 1 satuan yang direkomendasikan oleh si unit yaitu
ng/ml (= µg/l).
Saya rasa cukup sekian rangkuman dari webinar kali ini readers. Maaf atas
segala kekurangan.
Semoga bermanfaat readers.
Baca juga halaman – halaman saya yang lainnya readers J J
Terima kasih atas kunjungannya
Daftar Pustaka:
1. Https://id.wikipedia.org/wiki/d-dimer
diakses oktober 2021
3. https://www.virtualbooth.patelki.or.id/standard-f-d-dimer-fia/
diakses oktober 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar