Wikipedia

Hasil penelusuran

Sabtu, 24 November 2018

Ambang Kritis Hasil pemeriksaan Laboratorium sederhana

Assalamualaikum ..  
Kali ni saya akan membagikan sedikit patokan nilai penyakit yang banyak diidap oleh berbagai kalangan.. 
Ini hasil ketikan saya sendiri sewaktu berrugas d Puskesmas dan saya rangkum dari berbagai macam sumber


PENJELASAN: 
KIMIA KLINIK 
Glukosa darah
Dampak glukosa yang terlalu tinggi di atas ambang kritis dapat mengakibatkan Hyper Osmolar Non Ketotyc (HONK) yaitu komplikasi akut diabtes mellitus tanpa ketoasidosis. Peningkatan glukosa akan meningkatkan hormon gluikagon sehingga terjadi diuresis osmotic yang menyebabkan cairan dan elektrolit tubuh berkurang. Karena glukosa akan menarik air keluar dari sel tubuh kemudian dibuang melalui urin.   Keadaan ini menimbulkan pasien dehidrasi. Hipoglikemia dapat terjadi pada pasien diabetes dengan pengendalian gula darah yang ketat.
Asam urat 
Asam urat tinggi yang melebihi nilai ambang kritis dianggap sebagai pertanda dari gangguan fungsi ginjal dari sebagian faktor resiko progresivitas penyakit ginjal. 
Cholestrol 
Cholestrol yang melebihi nilai ambang kritis akan cenderung membuat endapan/kristal/lempengan yang akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah

HEMATOLOGY 
Hemoglobin 
Hb <5 adalah="" dan="" dapat="" dl="" g="" gagal="" jantung="" kematian.="" kondisi="" memicu="" nilai="" yang="">20g/dL memicu kapiler clogging sebagai akibat  hemokonsenstrasi
Hematokrit 
Nilai Hct <20 dan="" dapat="" gagal="" hct="" jantung="" kematian="" menyebabkan="">60% terkait dengan pembekuan darah spontan
Leukosit 
Nilai leukosit yang sangat tinggi (di atas 30.000/mm3) dapat disebabkan oleh kelainan dari produksi sel sel darah (sumsum tulang) atau biasa yang disebeut leukimia. 
Trombosit 
Jumlah trombosit di bawah 20.000 dapat menyebabkan perdarahan spontan dalam jangka waktu yang lama, peningkatan waktu perdarahan, petekia/ekimosis. peningkatan jumlah platelet yang ekstrim (>1000 x 103/mm3) akibat gangguan myeloproliferatif, belum diketahui dampak dari tingginya nilai trombosit, lakukan penilaian penyebab abnormalnya fungsi platelet.

Untuk nilai ambang kritis hematologi adalah sebagai berikut 

Catatan: 
Hemoglobin 
Nilai ambang kritis rendah dari hemoglobin yang telah ditetapkan di atas tidak berlaku pada pasien ibu hamil. Pada pasien ibu hamil yang mengalami hemoglobin rendah <9 dan="" dapat="" darah="" janin="" karna="" kesehatan="" keseluruh="" menganggu="" nbsp="" oksigen="" p="" peredaran="" perkembangan="" terganggu.="" tubuh="">
Leukosit 
Peningkatan leukosit tidak hanya mematok pada ambang kritis yang telah ditetapkan. Ada pula peningkatan leukosit yang juga harus di waspadai yaitu >12.000 - 20.000. Peningkatan leukosit merupakan indikasi yang terjadi ketika tubuh melawan infeksi, dimana leukosit secara otomatis akan melakukan fagosit pada orgasme yang menyebabkan infeksi. Apabila jumlah orgasme yang menyerang terlalu banyak maka leukosit juga akan memaksimalkan fagositasnya dengan meningkatkan pertahanan tubuh melalui peningkatan jumlah leukosit. 
Trombosit 
Nilai ambang kritis rendah dari trombosit tidak berlaku pada kasus demam berdarah yang nilai terendahnya <100 .000="" akan="" atau="" berdarah="" cairan="" dan="" demam="" dengan="" di="" disertai="" ditangani="" hematokrit="" hemoglobin="" hemokonsentrasi="" jika="" karna="" kasus="" l.="" mengalami="" nbsp="" nilai="" p="" pada="" peningkatan="" penumpukan="" perdarahan="" perembesan="" plasma="" rentan="" rongga="" suhu="" tepat.="" terjadi="" tersebut="" tidak="" tinggi="" tubuh="" untuk="" yang="">


REFERENSI :
Diana, Margaret. 2007. Korelasi Antara Trombosit dengan Hemokonsentrasi Sebagai Faktor Predisposisi Terjadinya Syok pada Pasien DBD Dewasa di RSUP dr.Kariadi Semarang. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang

Fatma, dr. C. Wijaya, Sp.PK. 2010. Pemeriksaan hematologi (Darah Perifer Lengkap/DPL). Bagian Patologi Klinik FK-UR/RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru 

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Pedoman Interprestasi Data Klinik. Jakarta 

Kiswari, Rusman. 2014. Hematologi dan Transfusi. Penerbit Erlangga, Jakarta

Kosasih E.N, Kosasih A.S. 2014. Tafsiran Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik. Peneribit Karisma, Jakarta

Soeharto. 2004. National Cholesterol Education Program (NCEP) pada Adult Treatment Panel III (ATP-III). Universitas Sumatra Utara

Syukri, Maimun. 2007. Asam Urat dan Hiperuresemia. Majalah Kedokteran Nusantara, Universitas Sumatra Utara 

Giyanto, Candra Cahyaningtyas. 2015. Hubungan Preeklampsia terhadap Profil Hematologi. Undip.ac.id  




Sabtu, 17 November 2018

Renal Function Test (RFT)

Assalamualaikum warahmatullah wabarokatuh
Alhamdulillah kembali lagi di blog LaBelku (LatarBelakang)
Kali ini aku akan bahas tentang macam macam pemeriksaan fungsi ginjal beserta notenya
Bismillah bermanfaat dan menambah ilmu 😇🙏

#Creatinin
Tujuan : Menentukan kadar creatinin dalam serum atau plasma  manusia secara kuantitatif
Metode : Metode JAFFE
Prinsip  : Kinetik Colorimetric Assay
Sampel dan penambahan R1 (Sodium Hidroksida)
Penambahan R2 (asam pikrat) dan pemulaan dan reaksi :
 Creatinin + Asam Picric Creatinin-picric acid kompleks
Pada suasana alkali, creatinin membentuk kompleks kuning– orange dengan pikrat. Intensitas warna secara langsung sebanding dengan konsentrasi creatinin dan dapat di baca dengan photometer.

Penggunaan assay berdasarkan pencampuran blanko minimal oleh bilirubin.

Sampel serum dan plasma berisi protein dimana bereaksi tidak spesifik dalam metode jaffe ketepatan hasil serum dan plasma 26 µmol/L (0,3mg/dl) akan memperoleh harga akurat. Ketepatan ini disebabkan oleh ukuran kesalahan ≤ 1 % dalam spesimen urin karena tidak berisi protein non-spesifik.

Reagen : creatinin kinase liquid, working solution :
R1 = Sodium Hidroxidase = 20 mmol/L (0,02 mol/L)
R2 = Picric Acid = 25 mmol/L
Spesimen : Serum atau plasma
Normal : < 1.2 mg / dL

#BUN (Blood Urea Nitrogen)
Tujuan : Menentukan kadar Ureum (BUN) dalam serum atau plasma manusia secara kuantitatif.
Metode : Urease
Prinsip :Urea merupakan hidrolisis dalam air dan urease sehingga menghasilkan amoniak dan CO2 ammonia dari reaksi ini bergabung dengan 2-oxoglutarate dan NADH dalam glutamate-dehidrogenase (GLDH) menghasilkan glutamate dan NAD+. Test GLDH ini merupakan batas penilaian enzyme yang terbaik penurunan absorban sebanding dengan konsentrasi urea dengan pemberian interval waktu. Seperti test kinetic yang sangat cepat dan dapat ditunjukkan dengan pemakaian analyzer.
Reaksi : Urea 2H2O                    2NH4+ + CO3 2 oxoglutarate +
NH4+ + NADH                           L – glutamate + H2O +NAD+

Reagen : Reagent 1 (R1) 2-keto-isohexanoic acid 3.0 mmol/L, β-NADH 0.3 mmol/L, and LED 1.5 kU/L in 100 mmol/L Bicine buffer (pH 8.75).
Reagent 2 (R2) urease70 kU/L, in R1.

Misalnya : 40 ml enzim + 10 ml substrat
             Spesimen : serum atau plasma
             Normal     : 10-20 mg/dl

 Catatan     :
Urea merupakan hasil akhir peruraian α-amino dalam tubuh yang dikeluarkan melalui urin
Urea dapat meningkat pada :
Makanan yang banyak mengandung proton
Kelainan absorbsi urea (kerusakan ginjal)
Post renal (kerusakan saluran kencing)
Adanya infeksi tiroid

#Uric Acid atau Asam Urat
Tujuan : Menentukan kadar uric acid dalam serum atau plasma secara   
kuantitatif invitro
Metode : UA Plus
Prinsip : Test enzymatic colorimetric
Sampel dan penambahan dari R1 (buffer/enzyme/TOOS)
Penambahan dari R2 (Buffer/enzyme/4-aminophenazon) dan permulaan dari reaksi :
Uric Acid + 2 HO + O Allantoin + CO + HO
Uricase memecah uric acid membentuk allantoin dan  HO
2HO+ H++TOOS+4- Aminophonozone        quinine-diimine

Spesimen : Serum atau Plasma

Reagen :
R1: phosphate buffer 0.05mol/l; pH 7.8; TOOS7mmol/l; Fatty alcohol polyglycol ether 4.8%; ascorbate oxidase ≥ 83.3 µkat/l
R2: phosphate buffer 0.1mol/l ; pH 7.8; potassium hexacyanoferrate (II) 0.30mmol/l; 4-aminophenazone ≥3mmol/l; uricase ≥8.33µkat/l; peroxidase ≥16.67µkat/l
Normal : 3.4 – 5.7 g/dl

Catatan :
Asam urat berasal dari :
Hasil akhir metabolisme purin dan beredar dalam plasma sebagai Na. urat.
Peruraian asam nukleat oleh sel-sel jaringan yang rusak.
Asam urat meningkat pada :
Primer : Penyakit gout (arthritis urica)
Sekunder :
Leukimia karena radiasi
Gangguan fungsi ginjal
Toximia gravidarum
Pengobatan kanker dengan sitotostik
Asam urat banyak terdapat pada :
 Jerohan
 Daging kalengan
 Udang
 Kepiting
 Cumi-cumi
 Ikan sarden dan daging

#tobecontinued

Phlebotomy (Pengambilan sampel Darah) BAB TINDAKAN

Assalamualaikum warahmatullah wabarokatuh
Kali ini aku akan mengisi ilmu tentang latar belakangku yaitu sebagai analis kesehatan dimana salah satu aktivitas yang awal kami lakukan adalah tentang pengambilan sampel sebelum melakukan analisa salah satunya pengambilan sampel darah.
Hal ini sangat umum tapi masih banyak resiko dan kegagalan dalam mendapatkannya.
Bismillah tulisan ini bermanfaat, dapat memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan dan meningkatkan kualitas phlebotomi kalian Laboratoriumer 😇🙏

#Persiapan Pasien
1.Konfirmasi identitas pasien pada form permintaan sebelum pengambilan dengan menanyakan nama, tanggal lahir dan alamat. Meneliti jenis pemeriksaan.
2.Verifikasi persiapan pasien bila ada, seperti puasa, minum obat dll.
Menyiapkan jenis tabung pemeriksaan sesuai dengan pemeriksaan yang diminta, tourniquet, kapas alkohol, spuit/vacutainer dan plester.
3.Meminta pasien untuk menyetujui untuk diambil darahnya dengan menandatangani informed consent.
Pengambilan Sampel (darah, urin, dahak, dll)
Pengambilan spesimen darah
4.Terdapat dua cara pengambilan sampel darah, yaitu :
a. Mikro Sampling (pengambilan darah kapiler)
b.Makro Sampling (pengambilan darah vena)
Prinsip pemeriksaan
Pada pemeriksaan hematologi dan pemeriksaan lain yang menggunakan darah sebagai bahan pemeriksaan, maka pengambilan darah penderita merupakan awal pemeriksaan yang harus dikerjakan dengan benar, karena akan sangat menentukan hasil pemeriksaan nantinya. Adapun  lokasi yang dapat dilakukan proses pengambilan darah adalah di tempat sebagai berikut :
Pada bayi : tumit dan pembuluh darah vena
Pada anak : pembuluh darah kapiler (ujung jari tengah dan jari manis), pembuluh darah vena
Pada dewasa : pembuluh darah kapiler (ujung jari tengah dan jari manis), cuping telinga, pembuluh darah vena dan arteri.
Persiapan reagen
Mengisi botol vial ataupun tabung reaksi dengan serbuk antikoagulan Na2EDTA atau dengan µl larutan anti koagulan Na2EDTA
Mengisi tabung reaksi dengan 100 µl larutan anti koagulan Na citrat 3,8 % untuk 0,9 ml darah
Alkohol 70 %
Spesimen dan alat
Spesimen       :
Whole Blood
Darah kapiler
Alat               :
Lanset
Spuit
Tourniquet
Kapas alkohol 70 %
Kapas kering
Plester
Botol vial
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Prosedur kerja  :
1. Pengambilan darah kapiler
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan ditempat yang mudah di jangkau
Melihat blanko pemeriksaan dan mencocokan identitas pasien
Menciptakan suasana tenang dan menyenangkan, sehingga pasien dapat lebih tenang dan santai
Memegang daerah yang akan ditusuk hingga nampak menegang dan memerah
Melakukan desinfeksi pada sekitar lokasi yang akan dilakukan penusukan menggunakan kapas alkohol 70 % dan menunggu hingga kering
Menusuk secara langsung menggunakan lanset steril dengan posisi memotong sidik jari
Menghapus darah yang keluar pertama menggunakan kapas kering
Darah yang keluar selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan
2. Pengambilan darah vena
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan ditempat yang mudah di jangkau
Melihat blanko pemeriksaan dan mencocokan identitas pasien.
Menciptakan suasana tenang dan menyenangkan, sehingga pasien dapat lebih tenang dan santai.
Memberi identitas berupa nomor spesimen pada tabung penampung sampel, baik itu botol vial ataupun tabung reaksi.
Melakukan pembendungan darah dengan cara memasang tourniquet pada bagian lengan atas dengan jarak 10cm dari daerah vena yang akan dilakukan penusukan sambil meminta pasien untuk menggenggam kuat.
Melakukan perabaan untuk mencari letak vena secara lebih jelas.
Melakukan desinfeksi pada sekitar lokasi yang akan dilakukan penusukan dengan kapas alkohol 70% dengan arah memutar dari dalam keluar.
Melakukan penusukan tepat pada pembuluh vena dengan lubang jarum menghadap ke atas dengan sudut 30º.
Jika darah sudah mulai terlihat memasuki spuit, meminta pasien membuka genggaman dan melanjutkan menghisap darah hingga volume yang dibutuhkan.
 Setelah darah pada spuit mencukupi, melepaskan tourniquet dan menutup bekas tusukan dengan kapas kering lalu menarik jarum dengan perlahan secara langsung.
Memberikan sedikit tekanan pada bekas tusukan, merekatkan kapas dengan plester.

Kesalahan yang sering terjadi
Penusukan yang kurang dalam atau kurang tepat menyebabkan darah yang keluar tidak lancar
Volume darah yang diperoleh hanya sedikit akibat pengambilan darah yang kurang lancar, sehingga serum yang terbentuk setelah pemutaran dengan sentrifus menjadi kurang sempurna
Kurang sempurna dalam menghomogenkan darah dengan anti koagulan dapat menyebabkan adanya bekuan, yang dapat merusak alat
Pemijatan yang berlebihan saat mikro sampling menyebabkan cairan jaringan ikut keluar, sehingga hasil pemeriksaan kurang akurat

Catatan
Saat memasukkan darah pada botol penampung hendaknya melewati dinding tabung sehingga darah tidak lisis
Untuk pemeriksaan darah lengkap atau HbA1C dibutuhkan 2 ml darah dengan anti koagulan Na2EDTA pada botol vial
Untuk pemeriksaan kimia kilinik lengkap mencakup semua parameter, dibutuhkan 3 ml darah tanpa anti koagulan
Untuk pemeriksaan Faal Homeostasis (FH), dibutuhkan 0,9 ml darah dengan anti koagulan Na citrate 3,8 % sebanyak 100 µl dalam tabung reaksi.

#tobecontinued

Jumat, 28 September 2018

SELAYAKNYA CINTA

Bukan jatuh cinta yang aku rasakan saat itu..

Tapi kehadiranmu adl
Kedatangan cinta yang harus aku terima
Aku jaga
Dan aku tumbuhkan disetiap perjalanan waktu..

Aku sematkan dalam jiwa raga selama jantungku berdetak..
Dan mengharap padaNya cinta kita PadaNya yg menyatukan kita tak luntur
Agar Ia kabulkan kita ntuk berSama kembali kelak

Di kekekalanNya yaitu Jannah 😇😇

Ku menCintamu
Selayaknya kaum beriman yg meRindukan SyurgaNya
Tapi ku hanya menCinta sekedarnya
Karna ku Lebih menCintai Ia (#Rabb)
Yang telah meNyatukan kitaa

Ku meNgagumimu
Selayaknya muslimin yAng menDambakan Muhammad saw
Tapi ku hanya pantas meNgAgungkan
Rabb semesta Alam
Yang telah menyatukan kitaa

Ku meMilikimu
Selayaknya hal yang ingin dipertaruhkan!!
Tapi ku hanya menGenggammu saja
Karna Dunia ini fana
dan Jannah adalah keAbadian Cinta yg sesungguhnyaa

Aku bukanlah wanita yang layak menghuni syurga
Aku hanyalah wanita biasa yang selalu merindukan syurgaNya
Dampingi aku dalam kelemahanku
Genggam aku dalam keterpurukanku
Karna kamu (suamiku) adl penuntunku
untuk bersatu di SyurgaNya atas RidloNya

#terUntukmukeKasiHalalku 💖💖
#SholyhAndyka2233

CEK POSTINGAN TERBARU

REVIEW PENGOBATAN KUTU DAN SAKIT TELINGA KUCING

Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh  Hi reader.. Bagaimana kabarnya? Sehat wal afiat selalu dalam lindungan allah swt Salam seja...