Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 23 Maret 2014

makalah Bahasa Indonesia


MAKALAH  BAHASA  INDONESIA

TENTANG



MENENTUKAN BAHAN PUSTAKA, MENENTUKAN METODE PENELITIAN dan MENYAJIKAN HASIL SERTA KESIMPULAN.












OLEH :
MAR’ATUSH SHOLIHAH
12.131.031

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG JAWA TIMUR
2012 – 2013



KATA PENGANTAR

            Alhamdulillahirabbil alamin, atas nikmat sehat dan sempat yang Allah limpahkan kepada kami hingga detik ini, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
            Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi akhir zaman. Nabi Muhammad saw.
            Hadirnya makalah ini adalah sebagai tugas mata pelajaran bahasa Indonesia. dan semoga hadirnya makalah ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa/i khususnya semester satu dan bermanfaat bagi seluruh kalangan.

                                                                                                                       Penulis,

                                                                                                           Jombang, Desember 2012














                                                                 DAFTAR  ISI

HALAMAN JUDUL                           .....................................................................................  1
KATA PENGANTAR                         ....................................................................................   2
DAFTAR ISI                                       ....................................................................................   3
BAB I  PENDAHULUAN                  .....................................................................................   4
A.Latar belakang                                 .....................................................................................   4
B.Rumusan masalah                            ......................................................................................   4
C.Tujuan                                             .....................................................................................   4
BAB II  PEMBAHASAN                  ......................................................................................   5
A.Menentukan daftar pustaka            .......................................................................................   5
B. Menentuka metode penelitian       ........................................................................................   7
C.Menyajikan hasil dan kesimpulan ..........................................................................................   8
BAB III  PENUTUP                         .......................................................................................   9
A.Kesimpulan                                   ........................................................................................   9
DAFTAR PUSTAKA                       .......................................................................................  10










BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR  BELAKANG
           Menentukan bahan pustaka di dalam pembuatan makalah adalah bagian pokok   pembahasan  sebuah Karya Tulis Ilmiah [KTI] untuk mengulas suatu bahan kajianmaupun kasus   . jika tidak ada bahan pustaka maka tidak terbentuklah sebuah KTI dan tentunya tidak akan memberikan ulasan.
          Setelah kita menentukan bahan pustaka selanjutnya kita menentukan metode penelityan. Bahan pustaka yang kita temukan  tidak semena – mena kita ulaskan. tapi kita harus bisa meyakinkan audiens agar percaya akan informasi yang kita sampaikan. Dalam KTI untuk mengulas bahan yang tepat,  akurat dan berimbang kita memerluka metode penelitian  seperti terjun ke TKP dengan mewawancara subjek dan menggunakan prinsip ‘5W1H’ .
          Di akhir KTI setelah kita mengulas metode penelitian  dari bahan pustaka. Kita dapat mengugkapkan secara padat, apa  inti dari KTI tersebut dengan menyajikan  hasil dan kesimpulan.

B.     RUMUSAN  MASALAH

A.    Apa pengertian bahan pustaka [teori]?
B.     Apa kegunaan bahan pustaka [teori] dalam penelitian?
C.     Apa pengertian metode penelitian ?
D.    Bagaimana cara menentukan metode penelitian?
E.     Apa pengertian hasil dan kesimpulan?
F.      Bermanfaatkah adanya kesimpulan dari sebuah KTI?


C.     TUJUAN
   
A.    Sebagai pengetahuan bagi yang pertama kali hendak merangkai KTI.
B.     Sebagai teori dalam pembuatan KTI secara baik dan benar.
C.     Untuk wawasan bagi  kalangan mahasiswa maupun yang lainnya.






BAB II

PEMBAHASAN

A.MENENTUKAN  BAHAN  PUSTAKA [TEORI]
      1.Pengertian Bahan Pustaka [teori]
                Menurut William Wiersma [1986], bahan pustaka [teori] adalah kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik.
                Bahan pustaka dalam metode penelitian sangat diperlukan sebagai landasan yang ditegakkan agar penelitian tersebut mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba. Adanya landasan bahan pustaka merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.
       2.Penjelasan Kepustakan
                   Bahan pustaka ditulis untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai hal yang telah dirintis oleh peneliti lain untuk memberikan penekanan pentingnya permasalahan dan memberikan petunjuk kepada pembaca.
       3.Menentukan Bahan Pustaka
                    Untuk menentukan bahan pustaka yang perlu dikemukakan dalam menyusun KTI  adalah sebagai berikut:
ü  Bahan pustaka harus sesuai dengan isi kajian pustaka 
ü  Tersedia faktor pendukung
ü  Bahan pustaka harus sesuai dengan judul [akurat]
ü  Bahan pustaka harus terbitan mutakhir [inofatif]

B. MENENTUKAN METODE PENELITIAN
       1.Pengertian Metode penelitian
                      Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu:
*      Cara ilmiah;
Kegiatan penelitian tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan , yaitu:
- rasional (penelitian yang masuk akal),
- empiris (penelitian melalui pengamatan dan mengetahui prosedurnya), dan
-sistematis (pengamatan dalam penelitian bersifat logis).
*      Data;
Data  yang didapatkan dari suatu penelitian adalah data empiris[teramati]. yang mempunyai kriteria tertentu {valid}.
*      Tujuan;
Tujuan penelitian bersifat tiga macam  yaitu:
-penemuan [data yang diperoleh betul-betul baru dan belum belum diketahui],
-pembuktian [data yang diperoleh dibuktikan. Adakah suatu keraguan tertentu ataukah                                                                   ada pengetahuan tertentu], dan
-pengembangan [memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada].
*      Kegunaan
Penelitian dapat digunakan untuk
-memahami [memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui],
-memecahkan [meminimalkan atau menghilangkan masalah]
-mengantisipasi [mengupayakan agar masalah tidak terjadi].
2. Menentukan Metode Penelitian.
v  Memilih masalah
Memilih masalah bukan pekerjaan yang mudah. Diperlukan kepekatan dari calon peneliti. Apabila sudah berpengalaman meneliti, maka masalah yang akan timbul akan segera dilaksanakan pemenuhannya.
v  Studi pendahuluan / studi eksploratoris
Sebelum mengadakan penelitian yang sesungguhnya, peneliti mengadakan suatu study pendahuluan yang dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.
v  Merumuskan masalah
Informasi yang telah didapat dari studi pendahuluan akan memperjelas masalah yang akan diteliti. Agar dapat terlaksana dengan baik maka peneliti harus merumuskan masalah sehingga jelas dari mana harus mulai.
v  Merumuskan anggapan dasar
Yaitu sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti. Berfungsi sebagai hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya.
Ø  Merumuskan hipotesis
Tidak semua penelitian menggunakan hipotesis. Hipotesis merupakan penuntut kegiatan penelitian yang dapat mengarahkan kita tepat pada objek penelitian. Tetapi, hipotesis masih harus dibuktikan, dites, atau diuji kebenarannya.

v  Memilih pendekatan
Merupakan metode atau cara mengadakan penelitian. Penentuan pendekatan ini akan sangat menentukan apa variabel atau objek penelitian yang akan ditatap, dan sekaligus menentukan subjek penelitian atau sumber dimana kita akan memperoleh data.

v  Menentukan variabel dan sumber data
Ø  Apa yang akan diteliti?
Ø  Dari mana data diperoleh?
Kedua langkah ini harus diidentifikasikan secara jelas agar dengan tepat dapat ditentukan apa yang akan kita gunakan untuk mengumpulkan data.
v  Menentukan dan menyusun instrument
Setelah diketahui pasti apa yang akan diteliti maka langkah yang segera diambil adalah menentukan dengan apa data akan dikumpulkan.
v  Mengumpulkan data
Data yang sudah ditentukan dari mana asal dan bagaimana caranya maka langkah berikutnya adalah mengumpulkan data.Mangumpulkan data adalah pekerjaan yang sukar, karena apabila diperoleh data yang salah, tentu saja kesimpulannya pun salah pula, dan hasil penelitiannya menjadi palsu.
v  Analisis data
Dalam manganalisis data membutuhkan ketekunan dan pengertian terhadap jenis data. Jenis data akan menuntut teknik analisis data.
v  Menarik kesimpulan
Dalam menarik suatu kesimpulan penelitian, ia tidak boleh mengarahkan agar hipotesisnya terbukti [jika proses hipotesis tidak terbukti].
v  Menulis laporan
Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya disusun, ditulis dalam bentuk laporan agar hasilnya diketahui orang lain, serta prosedurnya diketahui orang lain pula sehingga dapat mengecek kebenaran pekerjaan penelitian tersebut.  
3. Jenis-jenis Metode Penelitian.
Ø  Berdasarkan tujuan penelitian –penelitian dasar
                                                 -penelitian pengembangan [R&D]
                                                 -penelitian terapan.
Ø  Berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian –penelitian eksperiment
                                                                                    -penelitian survey
                                                                                    -penelitian naturalistik.

Ø  Metode kuantittif
Ø  Metode kualitatif.






C. MENYAJIKAN HASIL DAN KESIMPULAN.
       Disajikannya hasil dan kesimpulan agar pembaca yang hanya memiliki waktu sedikit, biasanya hanya mementingkan membaca tujuan, hipotesis, hasil [kesimpulan penelitian]. Oleh karena itu, kesimpulan penelitian harus dibuat jelas, singkat, padat.
       Menyajikan hasil dalam sebuah KTI bersumber dari sebuah data. Data yang diperlukan dalam sebuah KTI dikumpulkan kemudian disajikan atau dipaparkan. Kemudian dianalisa. Hasil dari analisa data tersebutlah yang menjadi sebuah kesimpulan.





















BAB  III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
    
·         Pembuatan KTI tak hanya sekedar menyusun tapi juga harus memiliki teori yang memadai.
·         Gunakan bahan pustaka yang bermanfaat dan terbaru.
·         Tentukan metode penelitian yang tepat dan akurat.
·         Sajikan hasil KTI sesuai data terbaru dan fakta.
·         Simpulkan dengan bahasa yang jelas dan padat. 
   














                                                                                                                                            





DAFTAR  PUSTAKA

Sugiono,Prof.Dr. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,Penerbit Alfa Beta,  Bandung, 2008
Arikunto, Prof.Dr.Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2006
Faisal, Sanapiah, Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya, 1982.





MAKALAH  BAHASA  INDONESIA 



Senin, 10 Maret 2014

Makalah Parasit Malaria....

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang Masalah
     Penyakit malaria yang mewabah telah diketahui bahwa penyebabnya adalah melalui gigitan nyamuk, tapi pengetahuan tersebut hanya berhenti sampai diketahui tersangkanya saja, bahkan tidak semua tahu kenapa dari gigitan tersebut dapat menyebabkan malaria pada manusia?
     Oleh karena itu untuk mengetahui seluk beluk penyakit malaria terdapat bidang pengetahuan yang mengupas tuntas  masalah tersebut yaitu “parasitologi”.
     Parasitologi adalah ilmu yang berisi kajian tentang organisme yang hidup pada organisme lain ( hospes ) di permukaan atau di dalam tubuhnya dengan maksud mengambil sebagian atau seluruh fasilitas hidup dari hospesnya untuk kelangsungan hidupnya, hingga hospes tersebut dirugikan.
     Dan parasitologi yang membahas tentang nyamuk penyebab penyakit malaria adalah kelas protozoa spesies sporozoa yang terdiri dari empat anggota yaitu plasmodium falciparum, plasmodium vivax, plasmodium malariae dan plasmodium ovale.

1.2.            Rumusan Masalah
     1.2.1. Apa definisi sporozoa?
     1.2.2 . Ada berapa anggota spesies sporozoa?
     1.2.3. Apa saja yag termasuk anggota sporozoa?
     1.2.4. seperti apa morfologi serta daur hidup sporozoa?
     1.2.5. Apa saja penyebab klinik bila terinfeksi oleh anggota sporozoa?
1.3.            Tujuan
     1.3.1. Untuk mengetahui penyebab penyakit malaria.
     1.3.2. Untuk menambah wawasan tentang timbulnya penyakit malaria. 
     1.3.3. Untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah parasitologi.
1.4.         Manfaat
     1.4.1. Untuk diri penulis pribadi.
      1.4.2. Untuk para pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Sporozoa
      Sporozoa (yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok protista         uniseluler atau bersel satu.

      Pergerakannya dilakukan dengan cara mengubah kedudukan tubuhnya.
     Tubuh berbentuk bulat panjang atau lonjong. Pada umumnya bersifat farasit dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan.


2.2. Morfologi Sporozoa
1. Sporozoa tidak memiliki alat gerak khusus, sehingga gerakannya dilakukan dengan mengubah-ubah kedudukan tubuhnya.

2. Mempunyai spora berbentuk lonjong. 
3. Ukuran spora : 8 – 11 mikron pada dinding kitin.

4. Mempunyai 2 kapsul polar pada anterior, berpasangan bentuk labu, berukuran sama, terletak pada sudut sumbu longitudinal dengan ujung posterior

5. Dari depa ujung anterior sama dengan lebar posterior.
6. Dinding katub tidak jelas.


2.3. Struktur Anatomi Tubuh.
       Tubuhnya berbentuk bulat panjang, ukuran tubuhnya hanya beberapa micron, tetapi didalam usus manusia atau hewan yang dapat mencapai 10 mm. Tubuh dari kumpulan tropozoid berbentuk memanjang dan dibagian anterior kadang – kadang terdapat kait pengikat atau filament sederhana untuk melekatkan diri pada inang.
2.4. Jenis – Jenis Sporozoa
     Terdapat empat macam jenis sporozoa, diantaranya adalah
1.      Plasmodium
2.      Suctoria
3.      Eimeria
4.      Isospora
Dan yang akan saya bahas di makalah ini adalah spesies yang menyebabkan penyakit  malaria yaitu plasmodium

2.5. Plasmodium
2.5.1. Jenis – Jenis Plasmodium
             Terdapat empat (4) macam jenis plasmodium, yaitu :
a)      Plasmodium falciparum.
b)      Plasmodium vivax.
c)      Plasmodium malariae.
d)     Plasmodium ovale.
2.5.2. Nama penyakit Plasmodium
    Nama penyakit akibat terinfeksinya plasmodium dibedakan berdasarkan  jenis plasmodium yang menginfeksi :
a)      Plasmodium falciparum.
Nama penyakitnya adalah falsiparum atau malaria tropika atau malaria tersiana maligna.
b)      Plasmodium vivax.
menyebabkan penyakit malaria vivaks yang disebut juga malaria tersiana.
c)      Plasmodium malariae.
 menyebabkan malaria malariae atau malaria kuartana, karena serangan demam berulang pada tiap hari ke 4.
d)     Plasmodium ovale.
Nama Penyakitnya disebut malaria ovale.
2.5.3. Distribusi ( penyebaran ) Plasmodium
   Penyebaran nyamuk plasmodium berbeda – beda, berikut negara – negara yang menjadi tempat hidup plasmodium :
a)      Plasmodium falciparum.
Ditemukan di daerah tropik terutama di Asia dan Afrika Tenggara. Di Indonesia tersebar di seluruh kepulauan.
b)      Plasmodium vivax.
 Ditemukan di daerah subtropik seperti korea selatan, cina, mediterania timur, turki, eropa ( musim panas ), amerika selatan dan utara. Di daerah tropik ditemukan di Asia Timur ( Cina, daerah mekong), dan selatan ( Srilanka dan India), Filiphina, wilayah Pasifik ( Papua Nugini, kep. Soloman & Vanuatu.), di Afriika terutama bagian Barat dan Utara, di Indonesia ditemukan diseluruh kepulauan.
c)      Plasmodium malariae.
ditemukan di daerah tropik, tetapi frekuensinya cenderung rendah. Di Afrika di bagian barat dan utara. Di Indonesia dilaporkan di Papua Barat, Nusa Tenggara Timur ( termasuk timur leste ) dan Sumatra Selatan.
d)     Plasmodium ovale.
Daerah utama yang terdapat P. Ovale adalah di daerah tropik Afrika bagian Barat, Pasifik Barat dan di Indonesia terdapat di Pulau Owi (sebelah selatan Biak di Irian Jaya) serta di pulau Timor.
2.5.4. Daur Hidup ( siklus hidup ) Plasmodium.
     Siklus hidup plasmodium keseluruhan prosesnya sama yang membedakan hanya waktu terinfeksinya saja. Siklus hidup plasmodium terdiri dari dua fase, yaitu :
Ø  Fase Aseksual ( di luar tubuh nyamuk / di hospes [ manusia ]
 Dalam siklus ini masih dibagi lagi dalam empat tahap (4), yaitu :
a)      Skizogoni preeritrositik
 Melalui gigitan nyamuk anopheles, sporozoit plasmodium akan memasuki jaringan sel – sel parenkim hati dan berkembang biak. Pada plasmodium vivax tahap ini berlangsung selama 8 hari, P. Falciparum selama 6 hari, dan P. Ovale selama 9 hari, sedangkan pada P. Malariae sukar untuk ditentukan.
b)      Skizogoni eksoeritrositik
Dapat juga disebut local liver cycle yang menghasilkan parasit aseksual yang menyebabkan kekambuhan ( relaps ) pada semua plasmodium kecuali plasmodium falciparum.
c)      Skizogoni eritrositik
Proses ini terjadi di dalam sel darah merah ( eritrosit ). Pada P. Vivax, P. Falciparum dan P. Ovale  berlangsung selama 48 jam, sedangkan pada P. Malariae berlangsung selama 72 jam.
Prosesnya akan membentuk stadium trofozoit, schizont, dan merozoit yang mulai dijumpai hari ke – 12 setelah terinfeksi untuk P. Vivax, pada P. Falciparum dijumpai pada hari ke – 9 setelah terinfeksi. Dan pada tahap ini sel eritrosit akan pecah dan menyebabkan demam pada penderita malaria.
d)     Gametogoni
 Sebagian merozoit akan berubah menjadi gametosit. Gametosit terbentuk di dalam eritrosit yang terdapat didalam kapiler – kapiler limpa dan sumsung tulang. Gametogoni berlangsung selama 96 jam dan hanya hanya gametosit matang yang ditemukan di darah tepi penderita. 
Ø  Fase Seksual ( di dalam tubuh nyamuk ).
Berlangsung pada Hospes definitif yaitu nyamuk Anopheles. Apabila Mikrogametosit dan makrogametosit yang terhisap oleh nyamuk bersama darah manusia akan membentuk gamet dan akhirnya membentuk sporozoit yang infektif  bagi manusia.
Gametosit yang dibutuhkan sebanyak 12 parasit gmtst∕ml ltr darah, sehingga dari satu mikrogametosit akan terbentuk 4 – 8 mikrogamet, sedangkan dari 1 makrogametosit akan terbentuk 1 makrogamet.
Dari makro dan mikogamet akan membentuk zigot, lalu dalam waktu 24 jam akan membentuk ookinet menembeu dinding lambung nyamuk membentuk ookista. Ookista matang akan pecah mengeluarkan sporozoit. Sporozoit akan memasuki klenjar ludah nyamuk sehingga nyamuk anopheles akan menjadi vektor malaria yang infektif.





Gbr. 01. Siklus hidup plasmodium.

2.5.5. Morfologi Plasmodium
     Satu spesies plasmodium bukan berarti memiliki morfologi dan bentuk yang sama, tetapi empat (4) jenis plasmodium memiliki bentuk yang berbeda – beda, berikut penjelasannhya :
a)      Plasmodium falciparum.
*      Skizon preerositik berisi 40.000 merozoit   yang berukuran 60 mikron x 30 mikron. Yang ditemukan pada hari ke 4 setelah terinfeksi.
*      Bentuk trofozoit muda berbentuk cincin mempunyai inti dan tampak sebagian sitoplasma parasit berada di bagian tepi eritrosit.
*      Gametosit memiliki bentuk yang khas seperti pisang atau bulan sabit. Dengan ukuran panjang gametosit lebih besar dari ukuran lebarnya.
            
Gbr 02. Tropozoit P. Falciparum.          Gbr 03. Schizons P. Falciparum
Gbr 04. Gametosit P. Falciparum
b)      Plasmodium vivax.
·         Skizon preeritrositik berisi sampai 12.000 merozoit yang berukuran sekitar 42 mikron.
·         Trofozoit muda mula – mula berbentuk cincin yang mengandung bintik – bintik basofil, kemudian tumbuh menjadi trofozoit berbentuk amuboid yang mengandung bintik – bintik schuffner  ( schuffner dots ).
·         Bentuk gametositnya lonjong atau bulat,   mengandung bintik – bintik schuffner  di dalam eritrosit yang membesar ukurannya.
     
Gbr 05. Tropozoit P.vivax               Gbr 06. Schizons P.vivax
Gbr. 07 gametosit P.vivax.
c)      Plasmodium malariae.
§  Skizonnya berukuran sekitar  mikron, dengan susunan beraturan dan mengisi penuh eritrosit yang terinfeksi. Bentuk skizonnya mempunyai merozoit  yang berjumlah 8 buah dengan bentuk roset.
§  Trofozoit  mudanya berbentuk cincin, pada trofozoit lanjut bentuk khasnya seperti pita.
§  Gametosit berbentuk bulat atau lonjong dengan tidak merubah ukuran eritrosit.
   
Gbr 08. Tropozoit P. Malariae              Gbr 09. Schizons P.Malariae
Gbr 10. Gametosit P. Malariae
d)     Plasmodium ovale.
·         Skizon preeritrositik berisi 15.000 merozoit berukuran 75 × 45 mikron
·         Bentuk trofozoit memiliki bintik schuffner dan pigmen.
·         Skizonnya berukuran 6 mikron
·         Bentuk gametositnya lonjong.
   
Gbr 11. Tropozoit P. Ovale        Gbr 12. Schizont P. Ovale
Gbr 13. P. Ovale

2.5.6. Patologi dan Gejala Klinik
Patologi dan gejala klinik adalah gejala yang timbul akibat gigitan nyamuk dan manusia terinfeksi oleh plasmodium :
a)       Plasmodium falciparum.
Masa tunas intrinsik malaria falsiparum berlangsung  9 – 14 hari. Penyakitnya mulai dengan nyeri kepala, punggung, dan ekstremitas, perasaan dingin, mual, muntah atau diare ringan. Demam mungkin tidak ada atau ringan dan penderita k tampak sakit, diagnosis pada stadium ini tergantung dari anamnesis riwayat beperian ke daerah endemi malaria.
b)      Plasmodium vivax.
Masa tunas intrinsik biasanya berlangsung 12 – 17 hari, tetapi ada beberapa strain plasmodium vivax yang masa tunasnya 6 – 9 bulan  atau mungkin lebih lama. Serangan pertama dimulai dengan sindrom prodomal : sakit kepala, nyeri punggung, mual dan malaise umum.  Komplikasinya dapat berupa gangguan pernafasan, gagal ginjal ikterus, anemia berat, ruptur limpa, kejang yang disertai gangguan kesadaran.
c)      Plasmodium malariae.
Masa inkubasi pada infeksi plasmodium malariae barlangsung selama 18 hari dan kadang – kadang 30 – 40 hari. Gambaran klinis pada serangan pertama mirip P. Vivax. Parasit P. Malariae cenderung menghinggapi  eritrosit yang lebih tua yang jumlahnya hanya 1% dari total eritrosit. P. Malariae merupakan plasmodium yang dapat menyebabkan kelainan ginjal yang bersifat menahun dan progresif dengan gejala lebih berat.
d)     Plasmodium ovale.
Gejalanya mirip dengan P. Vivaks,  Penyerangannya sangat hebat tetapi  penyembuhannya sering secara spontan dan relapsnya lebih jarang. Parasit sering tetap berada dalam darah.

2.5.7. Diagnosis.
Untuk mengetahui apakah hospes [ manusia ] tersebut terinfeksi malaria ataukah tidak, dapat didiagnosa melalui ditemukannya plasmodium berupa trofozoit atau gametosit pada sediaan darah tepi yang tipis serta dipulas dengan giemsa.

2.5.8. Pengobatan.
     Setelah diketahui hasil dari diagnosis, langkah selanjutnya adalah penentuan obat. Pada setiap stadium infeksi memiliki pengobatan yang berbeda :
a)      Plasmodium falciparum.
Diberikan drug of choice kombinasi artemisinin, seperti artesunat dengan dosis 4 mg∕kgbb∕hari selama 3 hari, dan amodiakuin basa dengan dosis 10 mg∕kgbb∕hari selama 3 hari pula. Bila gagal berikan kombinasi kina berdosis 3× 10 mg ∕kgbb∕hari dan dioksisiklin dengan dosis 100 mg∕hari, masing – masing selama 7 hari.
b)      Plasmodium vivax.
 Prinsip dasar pengobatan malaria vivaks adl dgn pngobatan radikal yang ditujukan terhadap stadium lain yang berada di eritrosit.
c)      Plasmodium malariae.
 Dengan memberikan klorokuin basa yang akan mengeliminasi semua stadium di sirkulasi darah.
d)     Plasmodium ovale.
Pengobatannya adalah dengan memberikan obat klorokuin serta primakuin, amodiakuin, kuinin, dan meflokuin.















BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bahawa penyebab terjangkitnya malaria adalah gigitan nyamuk anopheles. Skizon yang dilepaskan oleh nyamuk anopheles akan mengembara di hati manusia dan akan menjadi gametosit yang berkembang di sel eritrosi manusia sehinnga menyebabkan manusia yang terinfeksi mengalami gejala seperti sakit kepala, sakit punggung, mual, diare atau bahkan demam.

3.2. Saran
Dianjurkan untuk menjaga kebersihan seperti melakukan 3M yaitu Menata, Menguras, dan Menguras untuk mencegah tumbuhnya telur atau bahkan larva nyamuk. Apabila telah terlanjur terjangkit malaria maka segera berobat.



















DAFTAR PUSTAKA
1)       Akbar, Soedarto, 2012. Protozoologi Kedokteran, Karya Putra Darwati, Jawa Barat.
3)      URL : http://koleksitugasan.blogspot.com/2012/05/parasitologi-morfologi-p-         falciparum-p.html
4)      URL : http://alzyress.wordpress.com/2012/07/10/rangkuman-parasitologi-helmintologi-protozoologi/

CEK POSTINGAN TERBARU

REVIEW PENGOBATAN KUTU DAN SAKIT TELINGA KUCING

Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh  Hi reader.. Bagaimana kabarnya? Sehat wal afiat selalu dalam lindungan allah swt Salam seja...