BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Darah adalah matrik cairan dan merupakan jaringan pengikat
terspesialisasi yang dibentuk dari sel-sel bebas (Bryon and Doroth, 1973).
Darah terdiri dari komponen cair yang disebut plasma dan berbagai unsur yang dibawa
dalam plasma yaitu sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit atau sel
darah merah, yaitu sel yang mengangkut oksigen, leukosit atau sel darah putih
yaitu sel yang berperan dalam kekebalan dan pertahanan tubuh dan trombosit
yaitu sel yang berperan dalam homeostasis (Frandson, 1986).
Sel darah putih atau Leukosit merupakan " bala tentara" kita.
Tugasnya melindungi tubuh agar tahan menghadapi serangan kuman, entah itu
virus, bakteri, atau sejenisnya.Pendek kata leukosit berperan penting dalam
sistem kekebalan tubuh.
Dalam melakukan aktivitas sehari-hari
manusia tidak luput dari serangan berbagai macam kuman pembawa bibit penyakit.
Beruntung, tidak setiap serangan tersebut bisa merobohkan tubuh, berkat pasukan
tempur yang selalu siap melawan kuman. Pasukan tempur itu adalah sel darah
putih yang dikenal dengan sebutan leukosit.
Sebagai gambaran, luka akibat goresan merupakan pintu masuk bagi kuman.
Nah, di daerah luka itulah sel darah putih akan berkumpul dan berperang melawan
kuman hingga tuntas. Bagian tubuh yang luka seringkali tampak merah dan
membengkak serta seringkali mengeluarkan nanah. Itu merupakan efek dari
peperangan kuman melawan sel darah putih.
Jika sel darah putih menang, kuman akan hilang dan tubuh kembali normal. Sebaliknya, jika sel darah putih kalah, diperlukan obat-obatan dari luar untuk membantu sel darah putih melawan kuman. Bisa dibayangkan betapa pentingnya sel darah putih dalam tubuh kita.
Jika sel darah putih menang, kuman akan hilang dan tubuh kembali normal. Sebaliknya, jika sel darah putih kalah, diperlukan obat-obatan dari luar untuk membantu sel darah putih melawan kuman. Bisa dibayangkan betapa pentingnya sel darah putih dalam tubuh kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksut dengan leukosit?
2. Berapa nilai normal leukosit di dalam
tubuh manusia?
3. Seperti apa leukosit dan bagian –
bagiannya?
4. Bagaimana proses pembentuka leukosit?
5. Apa saja jenis leukosit?
6. Apa sih fungsi leukosit?
7. Faktor apa saja yang mempengaruhi tidak
normalnya leukosit?
8. Bagaimana cara kita mengontrol leukosit?
9. Seperti apa pemeriksaan dan perhitungan
leukosit?
C. Tujuan
1. Sebagai tugas mata kuliah praktikum
hematologi
2. Sebagai pengetahuan tentang leukosit
lengkap.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi leukosit.
Leukosit adalah bagian dari darah yang berwarna putih dan merupakan unit
mobil dari sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi yang terdiri dari granuler
dan agranuler. Dimana granuler meliputi basofil, eosinofol, neutrofil batang
dan neutrofil segmen. Sedangkan agranuler meliputi limfosit, monosit dan sel
plasma ( Junqueira dan Carneiro, 1991).
B. Kadar normal leukosit.
Leukosit dalam darah jumlahnya lebih sedikit daripada eritrosit dengan
rasio 1 : 700 (Frandson, 1992). Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109
hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter
darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam
setiap milimeter kubil darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel
darah putih .Dalam kasus leukemia,
jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes. Jika jumlahnya lebih dari
11000 sel/mm3 maka keadaan ini disebut leukositosis dan bila jumlah kurang dari
4000 sel/mm3 maka disebut leucopenia.
C. Pembentukan leukosit.
Untuk terbentuknya leukosit terdapat proses terjadinya pembentukan
leukosit tersebut, terdapat dua proses pembentukan leukosit, yaitu :
a. Granulopoeisis
Perkembangan granulopoeisis dimulai dengan keturunan pertama dari
hemositoblas yang dinamakan myeloblas, selanjutnya berdeferensiasi secara
berturut – turut melalui tahap , promyelosit, myelosit, metamyelosit batang dan
segmen.
b. limfopoesis
limfosit juga berasal dari sel induk yang potensial seperti sel induk
limfosit yang selanjutnya dengan pengaruh unsur – unsur epitel jaringan limfoid
akan berdeferensiasi menjadi limfosit.
D. Jenis – jenis leukosit.
Ada beberapa jenis sel darah putih yang
disebut granulosit
atau sel polimorfonuklear yaitu:
·
Basofil
·
Eosinofil
·
Neutrofil.
dan dua jenis lain tanpa granula dalam sitoplasma:
·
Limfosit
·
Monosit.
Tipe
|
Gambar
|
Diagram
|
% dalam tubuh manusia
|
Keterangan
|
Neutrofil
|
65%
|
Neutrofil
berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri
serta proses peradangan kecil lainnya, serta biasanya juga yang memberikan
tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri; aktivitas dan matinya neutrofil
dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah.
|
||
Eosinofil
|
4%
|
Eosinofil
terutama berhubungan dengan infeksi parasit,
dengan demikian meningkatnya eosinofil menandakan banyaknya parasit.
|
||
Basofil
|
<
1%
|
Basofil
terutama bertanggung jawab untuk memberi reaksi alergi
dan antigen dengan jalan
mengeluarkan histamin
kimia yang menyebabkan peradangan.
|
||
Limfosit
|
25%
|
Limfosit
lebih umum dalam sistem limfa. Darah mempunyai tiga jenis limfosit:
|
||
Monosit
|
6%
|
Monosit
membagi fungsi "pembersih vakum" (fagositosis)
dari neutrofil, tetapi lebih jauh dia hidup dengan tugas tambahan: memberikan
potongan patogen kepada sel T
sehingga patogen tersebut dapat dihafal dan dibunuh, atau dapat membuat
tanggapan antibodi untuk menjaga.
|
||
Makrofag
|
Monosit
dikenal juga sebagai makrofag
setelah dia meninggalkan aliran darah serta masuk ke dalam jaringan.
|
E. Fungsi leukosit.
Sel darah putih mempunyai beberapa fungsi dalam tubuh, yaitu :
a. Fungsi defensif : mempertahankan tubuh
terhadap benda - benda asing termasuk kuman penyebab infeksi .
b. Fungsi reparatif : memperbaiki atau
mencegah kerusakan terutama kerusakan vaskuler. Leukosit yang memegang peranan
adalah basofil yang menghasilkan heparin. Sehingga pembentukan trombus pembuluh
– pembuluh darah dapat dicegah. ( Anonim, 1989 ).
Granulosit dan Monosit mempunyai peranan
penting dalam perlindungan badan terhadap mikroorganisme. dengan kemampuannya
sebagai fagosit (fago- memakan), mereka memakan bakteria
hidup yang masuk ke sistem peredaran darah. melalui mikroskop
adakalanya dapat dijumpai sebanyak 10-20 mikroorganisme
tertelan oleh sebutir granulosit. pada waktu menjalankan fungsi ini mereka disebut fagosit.
dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia dapat bergerak bebas didalam dan dapat
keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. dengan cara
ini ia dapat:
-. Mengepung daerah yang terkena infeksi atau
cidera, menangkap organisme hidup dan menghancurkannya,menyingkirkan bahan lain
seperti kotoran-kotoran, serpihan-serpihan dan lainnya, dengan cara yang sama,
dan sebagai granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein, yang
memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan membuangnya. dengan cara
ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang dan penyembuhannya
dimungkinkan.
Sebagai hasil kerja
fagositik dari sel darah putih, peradangan dapat dihentikan sama sekali. Bila
kegiatannya tidak berhasil dengan sempurna, maka dapat terbentuk nanah. Nanah berisi "jenazah"
dari kawan dan lawan - fagosit yang terbunuh dalam kinerjanya disebut sel nanah. demikian juga
terdapat banyak kuman
yang mati dalam nanah itu dan ditambah lagi dengan sejumlah besar jaringan yang
sudah mencair. dan sel nanah tersebut akan disingkirkan oleh granulosit yang
sehat yang bekerja sebagai fagosit.
F. Faktor leukosit abnormal.
Kadar sel darah putih atau leukosit yang
terlalu tinggi atau leukositosis, bisa mengindikasikan:
* Naiknya produksi leukosit guna melawan infeksi.
* Reaksi obat-obatan.
* Penyakit pada sumsum tulang, sehingga produksi leukosit menjadi abnormal.
* Gangguan sistem imun.
Pemicu spesifik yang meningkatkan kadar sel darah putih, yaitu:
* Leukemia limfositik akut/ kronis.
* Leukemia myelogenous akut/ kronis.
* Alergi parah.
* Obat kortikosteroid dan epinefrin.
* Campak.
* Infeksi bakteri.
* Infeksi virus
* Rematoid artritis.
* Penyakit TBC.
* Batuk rejan.
* Kerusakan jaringan, misalnya akibat luka bakar.
* Stress psikis dan fisik.
* Merokok.
* Naiknya produksi leukosit guna melawan infeksi.
* Reaksi obat-obatan.
* Penyakit pada sumsum tulang, sehingga produksi leukosit menjadi abnormal.
* Gangguan sistem imun.
Pemicu spesifik yang meningkatkan kadar sel darah putih, yaitu:
* Leukemia limfositik akut/ kronis.
* Leukemia myelogenous akut/ kronis.
* Alergi parah.
* Obat kortikosteroid dan epinefrin.
* Campak.
* Infeksi bakteri.
* Infeksi virus
* Rematoid artritis.
* Penyakit TBC.
* Batuk rejan.
* Kerusakan jaringan, misalnya akibat luka bakar.
* Stress psikis dan fisik.
* Merokok.
Sementara
kadar sel darah putih bisa juga turun di bawah normal ( kurang dari 3.500 sel
per mikroliter darah) karena :
* Infeksi virus.
* Kelainan kongenital yang terkait dengan fungsi sumsum tulang.
* Kanker.
* Gangguan autoimun.
* Obat-obatan yang merusak sel darah putih
Pemicu spesifik yang menurunkan leukosit :
* Alergi berat.
* Anemia aplastis.
* Kemoterapi.
* Obat-obatan antibiotik, diuretik, dan prednison.
* HIV/AIDS.
* Hipertiroid.
* Penyakit infeksi.
* Penyakit lupus
* Terapi radiasi.
* Rematoid artritis.
* Kekurangan vitamin.
* Infeksi virus.
* Kelainan kongenital yang terkait dengan fungsi sumsum tulang.
* Kanker.
* Gangguan autoimun.
* Obat-obatan yang merusak sel darah putih
Pemicu spesifik yang menurunkan leukosit :
* Alergi berat.
* Anemia aplastis.
* Kemoterapi.
* Obat-obatan antibiotik, diuretik, dan prednison.
* HIV/AIDS.
* Hipertiroid.
* Penyakit infeksi.
* Penyakit lupus
* Terapi radiasi.
* Rematoid artritis.
* Kekurangan vitamin.
G. Pemeriksaan hitung jumlah leukosit.
Hitung jumlah leukosit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara
manual dan dengan cara mesin ( elektrik ). Menghitung jumlah leukosit baik
dengan cara manual atau elektrik kedua – duanya sama – sama memiliki kebaikan
dan kekurangan.
Kebaikan menggunakan cara manual adalah
1. harga alatnya ( mikroskop ) murah
2. melatih mata untuk selalu teliti
3. tidak bergantung mesin.
Kekurangan menggunakan cara manual adalah
Membutuhkan waktu yang lama untuk
menghitung. Jadi, ketika mata lelah dapat menghasilkan jumlah hitung leukosit
yang salah.
Kabaikan menggunakan mesin adalah
Dalam proses perhitungannya cepat.
Sehingga analis dapat menghasilkan pemeriksaan yang banyak.
Kekurangan menggunakan mesin adalah
Alat
mesin yang mahal, sehingga membutuhkan biaya yang banyak dan setiap waktu alat
harus dikalibrasi agar hasilnya selalu tepat.
Pada perhitungan sel darah dengan
menggunakan alat, alat yang digunakan adalah :
1. Mikroskop → alat ini digunakan untuk
menemukan fokus dan untuk melihat objek yang diteliti melalui lensa okuler
dengan fokus yang ditetapkan dengan lensa objektif.
2. Kamar hitung improved neubeur beserta
penutupnya ( cover glass ).
Alat ini diletakkan di stage mikroskop
di bawah lensa okuler untuk diamati.
Berikut ini adalah hasil dari pemeriksaan
dibawah mikroskop pada perbesaran
2.1. 10 ×
Larutan yang digunakan untuk menghitung
jumlah leukosit manual adalah
1. Larautan Turk,
Larutan ini mengandung asam asetat 2%,
ditambah gentian violet 1% sehingga menghasilkan warna ungu muda. Penambahan
gentian violet bertujuan untuk membari warna pada leukosit.larutan ini bersifat
memecah eritrosit dan trombosit tetapi tidak sampai memecah leukosit.
2. HCL
Merupakan suatu larutan pengencer yang bagus untuk mengerjakan angka
leukosit, karena larutan ini bekerja dengan cepat dan cukup untuk
menghemolisiskan semua eritrosit yang tidak bernukleus. ( Gandra Soebrata, 2006
).
H. Sumber kesalahan pada hitung sel.
a. Tahap pra-instrumentasi
1. Puasa
Dua jam setelah makan 800 kalori volume
plasma akan meningkat, sebaliknya setelah gerak badan volume akan berkurang.
Perubahan volume plasma tersebut akan menyebabkan perubahan jumlah sel/ml darh
maupun susunan plasma.
2. Obat
Penggunaan obat – obatan dapat
mempengaruhi hasil pemeriksaan hematologi.
3. Posisi waktu pengambilan
Seperti perubahan posisi waktu berdiri
menjadi berbaring ataupun sebaliknya dapat meningkatkan volume darah sebanyak
10 – 15%.
4. Alat
Seperti penggunaan tourniquet ( alat
pembendung ) terlalu lama sehingga menyebabkan hemokonsentrasi atau penampungan
sampel yang terkontaminasi dan tidak tertutup rapat. ( Anonim, 1989 ).
b. Tahap instrumentasi
Kesalahn yang ditimbulkan dapt berasal
dari alat disebabkan volume tidak tetap karena pipet tidak dikalibrasi,
penggunaan kamar hitung yang kotor, basah dan tidak menggunaka objek glass (
penutup khusus ) atau kesalahan tekhnik yang disebabkan volume darah tidak
tepat, tidak terjadi pencampuran darah yang homogen dengan antikoagulan dan
mengisi kamar hitung secara tidak benar.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Dari hasil penyajian ulasan
di atas dapat disimpulkan bahwa
1. Leukosit ( sel darah putih ) berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh.
2. Harga normal leukosit yaitu 4000 –
10.000 ยตl.
3. Terdapat 5 macam leukosit yang terbagi
dalam 2 golongan yakni
Granula : basofil, eusinofil, dan neutrofil
Agranula : limfosit dan monosit.
4. Penyebab keabnormalan leukosit dapat
dikarenakan faktor spesifik baik dari faktor luar maupun faktor spesifik dari
dalam tubuh.
5. Pemeriksaan htung leukosit dapat
dilakukan dengan dua cara yakni dengan cara manual dan dengan cara elektrik (
mesin ).
B. SARAN
1. Tenaga analis kesehatan dapat memeriksa
leukosit dengan benar.
2. Tenaga analais kesehatan dapat
menghitung leukosit dengan tepat.
3. Menghindari hal – hal yang dapat
menyebabkan leukosit menjadi abnormal.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari,
Sri, SKM.Panduan Praktikum Hematologi.2012.Pustekkom Depdiknas.Jombang.
Soebrata,R.
Gandra.penuntun Laboratorium Klinik.1984.Dian Rakyat.Jakarta.
http//id.wikipedia.org/wiki/sel_darah_putih.html.