MAKALAH
KIMIA KLINIK
“
MIOGLOBINURIA”
OLEH
:
Mar’atush
Sholihah
NIM
:
12.131.031
DIPLOMA
III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2013
- 2014
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahi
Rabbiol ‘alamin, segala puji syukur bagi Mu, Rabb semesta alam yang telah saya
nikmat sehat dan sempat sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Mata
Kuliah Praktikum Kimia Klinik yang berjudul Mioglobinuria tepat
waktu.
Sholawat serta salam tidak lupa saya hanturkan kepada Junjungan Pahlawan
umat akhir zaman yakni Nabi Muhammad saw. Berkat perjuangan, kegigihan dan
kecintaan beliau kita dapat hidup layak dengan ilmu.
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan
makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas
dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan
rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran
dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Jombang, 24 Maret 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL ........................................................................................................ i
KATA
PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR
ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang Masalah ............................................................................................. 1
1.2.Rumusan
Masalah........................................................................................................ 2
1.3.Tujuan
......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Definisi Mioglobin dan Mioglobinuria ...................................................................... 3
2.2.
Penyebab Mioglobinuria ............................................................................................ 3
2.3.
Diagnosa Mioglobinuria ............................................................................................ 4
2.4.
Pemeriksaan Mioglobinuria ....................................................................................... 4
2.5.
Nilai Rujukan ............................................................................................................. 4
2.6.
Faktor yang mempengaruhi temuan laboratorium ..................................................... 5
2.7.
Perbedaan eritrosituria, hemoglobinuria dan mioglobinuria ...................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan ................................................................................................................ 6
3.2.
Saran .......................................................................................................................... 6
DAFTAR
PUSTAKA ...................................................................................................... 7
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Urin
berwarna merah belum tentu merupakan kencing darah. Warna merah pada kencing
dapat diakibatkan oleh makanan, minuman, ataupun obat-obatan yang dikonsumsi
selain kencing darah sendiri. Makanan dan minuman dengan pewarna sering
mengakibatkan warna kencing sewarna dengan pewarna tersebut. Obat rifampisin
yang sering dikonsumsi untuk terapi TBC juga mengakibatkan warna kencing kemerahan.
Oleh sebab itu jika terdapat kencing yang berwarna kemerahan harus dipastikan
apakah kencing darah ataupun bukan.
Kerusakan otot yang luas, misalnya pada
multipel trauma, tersengat listrik dan terbakar juga dapat mengakibatkan
kencing yang berwarna merah meskipun tidak mengenai ginjal ataupun saluran
kencing. Kerusakan otot yang luas akan melepaskan komponen otot yang disebut
myoglobin. Mioglobin adalah protein yang berukuran kecil (sekitar 17.200
dalton) yang terdapat di otot jantung dan otot rangka, berfungsi menyimpan dan
memindahkan oksigen dari hemoglobin dalam sirkulasi ke enzim-enzim respirasi di
dalam sel kontraktil Myoglobin merupakan suatu bentuk porfirin yang tidak dapat
larut air dan langsung diekskresikan melalui ginjal. Warna myoglobin adalah
merah. Oleh karena tidak larut air, maka ekskresi myoglobin dalam jumlah besar
dapat mengendap dan akhirnya menyumbat filtrasi glomerolus dan berakibat gagal
ginjal. (Seandainya larut air maka tidak akan mengendap). Untuk menghindari hal
tersebut, pasien dengan trauma otot yang luas harus dilakukan pemantauan jumlah
kencing, dan disarankan agar kencing cukup banyak.
Ketika terjadi kerusakan pada otot,
mioglobin dilepas ke dalam sirkulasi darah. Mioglobin disaring dari darah oleh
ginjal dan diekskresikan melalui urin. Jika sejumlah besar mioglobin yang
dilepaskan ke dalam aliran darah, seperti setelah trauma parah, mioglobin
berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan akhirnya mengakibatkan
kegagalan ginjal.
Peningkatan mioglobin serum terjadi
2-6 jam setelah terjadi kerusakan jaringan otot jantung atau otot rangka,
mencapai kadar tetinggi dalam waktu 8-12 jam, dan kembali normal dalam waktu
18-36 jam. Mioglobin urin dapat dideteksi selama 3-7 hari setelah cedera otot.
1.2.
Rumusan Masalah
2.1. Apa definisi mioglobinuria?
2.2. Apa saja penyebab mioglobinuria?
2.3. Bagaimana mioglobinuria didiagnosa?
2.4. Pemeriksaan apa saja yang dapat
dilakukan untuk diagnosa mioglobinuria?
2.5. Berapa nilai rujukan mioglobin
dalam darah dan urin?
2.6. Adakah faktor yang mempengaruhi
temuan laboratorium?
2.7. Apa perbedaan antara eritrosituria,
hemoglobinuria dan myoglobinuria?
1.3.Tujuan
3.1. sebagai tugas makalah praktikum
kimia klinik II semester 4
3.2. sebagai tambahan pengetahuan tentang mioglobinuria.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI MIOGLOBIN
dan MIOGLOBINURIA
Mioglobin adalah protein yang berukuran kecil (sekitar 17.200
dalton) yang terdapat di otot jantung dan otot rangka,
Mioglobinuria adalah myoglobin yang keluar dari sel otot, kemudian mioglobin disaring
dari darah oleh ginjal dan diekskresikan melalui urin dan menyebabkan urin berwarna merah gelap.
2.2. PENYEBAB
MIOGLOBINURIA
Trauma, masalah pembuluh darah, racun , hipertermia ganas ,
obat-obatan tertentu dan situasi lain dapat menghancurkan atau merusak otot,
melepaskan mioglobin ke sirkulasi dan dengan demikian ke ginjal.
Mioglobinuria (mioglobin dalam urin) dapat dijumpai pada kerusakan
miokardium akibat AMI, cedera jaringan otot traumatik, iskemia berat,
ketoasidosis diabetik, delirium tremens, infeksi sistemik disertai demam, luka
bakar berat, serta distrofi muskular. Tanda-tanda klinis dan uji lainnya harus diperhatikan
untuk menentukan penyebab terjadinya mioglobin dalam urin.
Dalam situasi yang ideal mioglobin akan
disaring dan dikeluarkan dengan urin, tetapi jika terlalu banyak mioglobin
dilepaskan ke dalam sirkulasi atau dalam kasus masalah ginjal, dapat menyumbat
sistem filtrasi ginjal akut menyebabkan nekrosis tubular akut daninsufisiensi ginjal .
Peningkatan
kadar mioglobin serum dapat dijumpai pada infark miokard akut (AMI), cedera
otot rangka, luka bakar berat, polimiositis, trauma, prosedur bedah,
intoksisitas alkohol akut disertai delirium tremens, gagal ginjal, stress
metabolik.
Penyebab lain
mioglobinuria meliputi:
2.3.
DIAGNOSA MIOGLOBINURIA
Peningkatan mioglobin darah berarti bahwa telah terjadi
kerusakan sangat terbaru pada jantung atau jaringan otot rangka. Karena
mioglobin juga ditemukan pada otot rangka, peningkatan kadar dapat terjadi pada
pasien yang mengalami kecelakaan, kejang, operasi, atau penyakit otot, seperti
distrofi otot.
Mioglobin memiliki sensitivitas yang tinggi untuk cedera otot, namun
tidak spesifik untuk jantung. Karena itu mioglobin tidak banyak digunakan untuk
mendiagnosis serangan jantung karena Troponin jauh lebih spesifik. Peningkatan
mioglobin dalam waktu 12 jam setelah nyeri dada akut harus dikonfirmasi dengan
uji enzim jantung (CK, CK-MB dan Troponin), EKG dan tanda-tanda klinis juga
harus diperhitungkan untuk memastikan infark miokard akut (AMI).
Kadar
mioglobin biasanya sangat rendah atau tidak terdeteksi dalam urin. Tingginya
kadar mioglobin urin mengindikasikan peningkatan risiko kerusakan ginjal dan
kegagalan. Pengujian tambahan, seperti BUN, kreatinin, dan urine, dilakukan
untuk memantau fungsi ginjal. Peningkatan sekresi mioglobin ke urin dapat
menyebabkan reaksi dipstick positif untuk darah samar karena adanya aktivitas
pseudoperoksidase.
2.4. PEMERIKSAAN MIOGLOBINURIA
Myoglobin dalam urin dapat dibedakan
dengan hemoglobinuriadengan menggunakan
ü 80% Amonum sulfat untuk mempresipitat hemoglobin,
ü Natrium ditionit untuk mereduksi hemoglobin,
ü O-
Dianisidin pengganti benzidin sebagai indicator warna, dan
ü deteksi dari sampel urine acak untuk dugaan luka trauma otot
yang luas dan kerusakan ginjal.
2.5. NILAI RUJUKAN MIOGLOBIN
Dewasa : 12-90 ng/ml, 12-90 µg/l
- Wanita : 12-75 ng/ml, 12-75 µg/l
- Pria : 20-90 ng/ml, 20-90 µg/l
Urine : tidak terdeteksi
2.6. FAKTOR yang MEMPENGARUHI
TEMUAN LABORATORIUM
- Sampel
untuk uji mioglobin serum diambil satu atau dua hari setelah infark miokardium akut (MCI) atau cedera akut
- Mengambil
sampel urin dalam waktu 3 jam setelah cedera akut. Spesimen urin ulang
harus diambil dalm waktu 24 jam setelah terjadi cedera (otot rangka atau
jantung)
- Hemolisis
spesimen darah
- Injeksi
intra musculus (IM) atau sehabis latihan berat.
2.7.
PERBEDAAN ERITROSITURIA, HEMOGLOBINURIA dan MYOGLOBINURIA
Perbedaan antara
eritrosituria, hemoglobinuria dan myoglobinuria adalah :
Pembeda
|
Eritrosituria
|
Hemoglobinuria
|
Myoglobinuria
|
Jika diperiksa di mikroskop, sel
eritrosit
|
Tampak
|
Tak tampak
|
Tak tampak
|
Jika di sentrifuge, serum berwarna
|
jernih
|
Kemerahan/vein rose
|
jernih
|
BAB
III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Mioglobinuria adalah myoglobin
yang keluar dari sel otot, kemudian mioglobin disaring
dari darah oleh ginjal dan diekskresikan melalui urin dan menyebabkan urin berwarna merah gelap. Kadar mioglobin biasanya sangat rendah atau tidak terdeteksi
dalam urin. Tingginya kadar mioglobin urin mengindikasikan peningkatan risiko
kerusakan ginjal dan kegagalan ginjal.
3.2. SARAN
Sebaiknya tida melakukan suatu hal yang
dapat mempengaruhi hasil laboratorium, seperti :
- Sampel
untuk uji mioglobin serum diambil satu atau dua hari setelah infark miokardium akut (MCI) atau cedera akut
- Mengambil
sampel urin dalam waktu 3 jam setelah cedera akut. Spesimen urin ulang
harus diambil dalm waktu 24 jam setelah terjadi cedera (otot rangka atau
jantung)
- Hemolisis
spesimen darah
- Injeksi
intra musculus (IM) atau sehabis latihan berat.
DAFTAR PUSTAKA
, diakses pada tanggal
23 Maret 2014, pukul 07:54