Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 06 April 2014

Makalah Mioglobinuria


MAKALAH KIMIA KLINIK
“ MIOGLOBINURIA”
OLEH :
Mar’atush Sholihah
NIM :
12.131.031

DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
 INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG

2013 - 2014


KATA PENGANTAR
     Alhamdulillahi Rabbiol ‘alamin, segala puji syukur bagi Mu, Rabb semesta alam yang telah saya nikmat sehat dan sempat sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang Mata Kuliah Praktikum Kimia Klinik yang berjudul Mioglobinuria tepat waktu.
     Sholawat serta salam tidak lupa saya hanturkan kepada Junjungan Pahlawan umat akhir zaman yakni Nabi Muhammad saw. Berkat perjuangan, kegigihan dan kecintaan beliau kita dapat hidup layak dengan ilmu.
     Saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.



Jombang, 24 Maret 2014


Penulis




Ii

 
 


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah........................................................................................................ 2
1.3.Tujuan ......................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi Mioglobin dan Mioglobinuria ...................................................................... 3
2.2. Penyebab Mioglobinuria ............................................................................................ 3
2.3. Diagnosa Mioglobinuria ............................................................................................ 4
2.4. Pemeriksaan Mioglobinuria ....................................................................................... 4
2.5. Nilai Rujukan ............................................................................................................. 4
2.6. Faktor yang mempengaruhi temuan laboratorium ..................................................... 5
2.7. Perbedaan eritrosituria, hemoglobinuria dan mioglobinuria ...................................... 5
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................ 6
3.2. Saran .......................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 7
Iii

 
 




BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
     Urin berwarna merah belum tentu merupakan kencing darah. Warna merah pada kencing dapat diakibatkan oleh makanan, minuman, ataupun obat-obatan yang dikonsumsi selain kencing darah sendiri. Makanan dan minuman dengan pewarna sering mengakibatkan warna kencing sewarna dengan pewarna tersebut. Obat rifampisin yang sering dikonsumsi untuk terapi TBC juga mengakibatkan warna kencing kemerahan. Oleh sebab itu jika terdapat kencing yang berwarna kemerahan harus dipastikan apakah kencing darah ataupun bukan.
     Kerusakan otot yang luas, misalnya pada multipel trauma, tersengat listrik dan terbakar juga dapat mengakibatkan kencing yang berwarna merah meskipun tidak mengenai ginjal ataupun saluran kencing. Kerusakan otot yang luas akan melepaskan komponen otot yang disebut myoglobin. Mioglobin adalah protein yang berukuran kecil (sekitar 17.200 dalton) yang terdapat di otot jantung dan otot rangka, berfungsi menyimpan dan memindahkan oksigen dari hemoglobin dalam sirkulasi ke enzim-enzim respirasi di dalam sel kontraktil Myoglobin merupakan suatu bentuk porfirin yang tidak dapat larut air dan langsung diekskresikan melalui ginjal. Warna myoglobin adalah merah. Oleh karena tidak larut air, maka ekskresi myoglobin dalam jumlah besar dapat mengendap dan akhirnya menyumbat filtrasi glomerolus dan berakibat gagal ginjal. (Seandainya larut air maka tidak akan mengendap). Untuk menghindari hal tersebut, pasien dengan trauma otot yang luas harus dilakukan pemantauan jumlah kencing, dan disarankan agar kencing cukup banyak.
      Ketika terjadi kerusakan pada otot, mioglobin dilepas ke dalam sirkulasi darah. Mioglobin disaring dari darah oleh ginjal dan diekskresikan melalui urin. Jika sejumlah besar mioglobin yang dilepaskan ke dalam aliran darah, seperti setelah trauma parah, mioglobin berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal dan akhirnya mengakibatkan kegagalan ginjal.
      Peningkatan mioglobin serum terjadi 2-6 jam setelah terjadi kerusakan jaringan otot jantung atau otot rangka, mencapai kadar tetinggi dalam waktu 8-12 jam, dan kembali normal dalam waktu 18-36 jam. Mioglobin urin dapat dideteksi selama 3-7 hari setelah cedera otot.
1.2. Rumusan Masalah
2.1. Apa definisi mioglobinuria?
2.2. Apa saja penyebab mioglobinuria?
2.3. Bagaimana mioglobinuria didiagnosa?
2.4. Pemeriksaan apa saja yang dapat dilakukan untuk diagnosa mioglobinuria?
2.5. Berapa nilai rujukan mioglobin dalam darah dan urin?
2.6. Adakah faktor yang mempengaruhi temuan laboratorium?
2.7. Apa perbedaan antara eritrosituria, hemoglobinuria dan myoglobinuria?

1.3.Tujuan
3.1. sebagai tugas makalah praktikum kimia klinik II semester 4
3.2. sebagai tambahan pengetahuan tentang mioglobinuria.












BAB II
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI MIOGLOBIN dan MIOGLOBINURIA
     Mioglobin adalah protein yang berukuran kecil (sekitar 17.200 dalton) yang terdapat di otot jantung dan otot rangka,
      Mioglobinuria adalah myoglobin yang  keluar dari sel otot, kemudian mioglobin disaring dari darah oleh ginjal dan diekskresikan melalui urin dan menyebabkan urin berwarna merah gelap.
2.2. PENYEBAB MIOGLOBINURIA
      Trauma, masalah pembuluh darah, racun , hipertermia ganas , obat-obatan tertentu dan situasi lain dapat menghancurkan atau merusak otot, melepaskan mioglobin ke sirkulasi dan dengan demikian ke ginjal.

     Mioglobinuria (mioglobin dalam urin) dapat dijumpai pada kerusakan miokardium akibat AMI, cedera jaringan otot traumatik, iskemia berat, ketoasidosis diabetik, delirium tremens, infeksi sistemik disertai demam, luka bakar berat, serta distrofi muskular. Tanda-tanda klinis dan uji lainnya harus diperhatikan untuk menentukan penyebab terjadinya mioglobin dalam urin.
     Dalam situasi yang ideal mioglobin akan disaring dan dikeluarkan dengan urin, tetapi jika terlalu banyak mioglobin dilepaskan ke dalam sirkulasi atau dalam kasus masalah ginjal, dapat menyumbat sistem filtrasi ginjal akut menyebabkan nekrosis tubular akut daninsufisiensi ginjal .
     Peningkatan kadar mioglobin serum dapat dijumpai pada infark miokard akut (AMI), cedera otot rangka, luka bakar berat, polimiositis, trauma, prosedur bedah, intoksisitas alkohol akut disertai delirium tremens, gagal ginjal, stress metabolik.

Penyebab lain mioglobinuria meliputi:

2.3. DIAGNOSA MIOGLOBINURIA

     Peningkatan mioglobin darah berarti bahwa telah terjadi kerusakan sangat terbaru pada jantung atau jaringan otot rangka. Karena mioglobin juga ditemukan pada otot rangka, peningkatan kadar dapat terjadi pada pasien yang mengalami kecelakaan, kejang, operasi, atau penyakit otot, seperti distrofi otot.

     Mioglobin memiliki sensitivitas yang tinggi untuk cedera otot, namun tidak spesifik untuk jantung. Karena itu mioglobin tidak banyak digunakan untuk mendiagnosis serangan jantung karena Troponin jauh lebih spesifik. Peningkatan mioglobin dalam waktu 12 jam setelah nyeri dada akut harus dikonfirmasi dengan uji enzim jantung (CK, CK-MB dan Troponin), EKG dan tanda-tanda klinis juga harus diperhitungkan untuk memastikan infark miokard akut (AMI).

     Kadar mioglobin biasanya sangat rendah atau tidak terdeteksi dalam urin. Tingginya kadar mioglobin urin mengindikasikan peningkatan risiko kerusakan ginjal dan kegagalan. Pengujian tambahan, seperti BUN, kreatinin, dan urine, dilakukan untuk memantau fungsi ginjal. Peningkatan sekresi mioglobin ke urin dapat menyebabkan reaksi dipstick positif untuk darah samar karena adanya aktivitas pseudoperoksidase.    

2.4. PEMERIKSAAN MIOGLOBINURIA
     Myoglobin dalam urin dapat dibedakan dengan hemoglobinuriadengan menggunakan
ü  80% Amonum sulfat untuk mempresipitat hemoglobin,
ü  Natrium ditionit untuk mereduksi hemoglobin,
ü  O- Dianisidin pengganti benzidin sebagai indicator warna, dan
ü  deteksi dari sampel urine acak untuk dugaan luka trauma otot yang luas dan kerusakan ginjal.

2.5. NILAI RUJUKAN MIOGLOBIN
Dewasa : 12-90 ng/ml, 12-90 µg/l
- Wanita : 12-75 ng/ml, 12-75 µg/l
- Pria : 20-90 ng/ml, 20-90 µg/l

Urine : tidak terdeteksi

2.6. FAKTOR yang MEMPENGARUHI TEMUAN LABORATORIUM
  • Sampel untuk uji mioglobin serum diambil satu atau dua hari setelah infark miokardium akut (MCI) atau cedera akut
  • Mengambil sampel urin dalam waktu 3 jam setelah cedera akut. Spesimen urin ulang harus diambil dalm waktu 24 jam setelah terjadi cedera (otot rangka atau jantung)
  • Hemolisis spesimen darah
  • Injeksi intra musculus (IM) atau sehabis latihan berat.
2.7. PERBEDAAN ERITROSITURIA, HEMOGLOBINURIA dan MYOGLOBINURIA
      Perbedaan antara eritrosituria, hemoglobinuria dan myoglobinuria adalah :
Pembeda
Eritrosituria
Hemoglobinuria
Myoglobinuria
Jika diperiksa di mikroskop, sel eritrosit
Tampak
Tak tampak
Tak tampak
Jika di sentrifuge, serum berwarna
jernih
 Kemerahan/vein rose
jernih









BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
     Mioglobinuria adalah myoglobin yang  keluar dari sel otot, kemudian mioglobin disaring dari darah oleh ginjal dan diekskresikan melalui urin dan menyebabkan urin berwarna merah gelap. Kadar mioglobin biasanya sangat rendah atau tidak terdeteksi dalam urin. Tingginya kadar mioglobin urin mengindikasikan peningkatan risiko kerusakan ginjal dan kegagalan ginjal.
3.2. SARAN
     Sebaiknya tida melakukan suatu hal yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium, seperti :
  • Sampel untuk uji mioglobin serum diambil satu atau dua hari setelah infark miokardium akut (MCI) atau cedera akut
  • Mengambil sampel urin dalam waktu 3 jam setelah cedera akut. Spesimen urin ulang harus diambil dalm waktu 24 jam setelah terjadi cedera (otot rangka atau jantung)
  • Hemolisis spesimen darah
  • Injeksi intra musculus (IM) atau sehabis latihan berat.

           







DAFTAR PUSTAKA
Wikan, Kios. Myoglobinuria, https://kioswikan.wordpress.com/tag/myoglobinuria/, diakses pada tanggal 23 Maret 2014, pukul 07:54
Kesehatan, Laboratorium. 2010, Mioglobin,  http://labkesehatan.blogspot.com/2010/11/mioglobin.html
, diakses pada tanggal 23 Maret 2014, pukul 07:54
History, Medicine. Myoglobin, http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2068672-myoglobin/, diakses tanggal 23 Maret 2014, pukul 07:55

















Minggu, 23 Maret 2014

makalah Bahasa Indonesia


MAKALAH  BAHASA  INDONESIA

TENTANG



MENENTUKAN BAHAN PUSTAKA, MENENTUKAN METODE PENELITIAN dan MENYAJIKAN HASIL SERTA KESIMPULAN.












OLEH :
MAR’ATUSH SHOLIHAH
12.131.031

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG JAWA TIMUR
2012 – 2013



KATA PENGANTAR

            Alhamdulillahirabbil alamin, atas nikmat sehat dan sempat yang Allah limpahkan kepada kami hingga detik ini, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
            Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi akhir zaman. Nabi Muhammad saw.
            Hadirnya makalah ini adalah sebagai tugas mata pelajaran bahasa Indonesia. dan semoga hadirnya makalah ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa/i khususnya semester satu dan bermanfaat bagi seluruh kalangan.

                                                                                                                       Penulis,

                                                                                                           Jombang, Desember 2012














                                                                 DAFTAR  ISI

HALAMAN JUDUL                           .....................................................................................  1
KATA PENGANTAR                         ....................................................................................   2
DAFTAR ISI                                       ....................................................................................   3
BAB I  PENDAHULUAN                  .....................................................................................   4
A.Latar belakang                                 .....................................................................................   4
B.Rumusan masalah                            ......................................................................................   4
C.Tujuan                                             .....................................................................................   4
BAB II  PEMBAHASAN                  ......................................................................................   5
A.Menentukan daftar pustaka            .......................................................................................   5
B. Menentuka metode penelitian       ........................................................................................   7
C.Menyajikan hasil dan kesimpulan ..........................................................................................   8
BAB III  PENUTUP                         .......................................................................................   9
A.Kesimpulan                                   ........................................................................................   9
DAFTAR PUSTAKA                       .......................................................................................  10










BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR  BELAKANG
           Menentukan bahan pustaka di dalam pembuatan makalah adalah bagian pokok   pembahasan  sebuah Karya Tulis Ilmiah [KTI] untuk mengulas suatu bahan kajianmaupun kasus   . jika tidak ada bahan pustaka maka tidak terbentuklah sebuah KTI dan tentunya tidak akan memberikan ulasan.
          Setelah kita menentukan bahan pustaka selanjutnya kita menentukan metode penelityan. Bahan pustaka yang kita temukan  tidak semena – mena kita ulaskan. tapi kita harus bisa meyakinkan audiens agar percaya akan informasi yang kita sampaikan. Dalam KTI untuk mengulas bahan yang tepat,  akurat dan berimbang kita memerluka metode penelitian  seperti terjun ke TKP dengan mewawancara subjek dan menggunakan prinsip ‘5W1H’ .
          Di akhir KTI setelah kita mengulas metode penelitian  dari bahan pustaka. Kita dapat mengugkapkan secara padat, apa  inti dari KTI tersebut dengan menyajikan  hasil dan kesimpulan.

B.     RUMUSAN  MASALAH

A.    Apa pengertian bahan pustaka [teori]?
B.     Apa kegunaan bahan pustaka [teori] dalam penelitian?
C.     Apa pengertian metode penelitian ?
D.    Bagaimana cara menentukan metode penelitian?
E.     Apa pengertian hasil dan kesimpulan?
F.      Bermanfaatkah adanya kesimpulan dari sebuah KTI?


C.     TUJUAN
   
A.    Sebagai pengetahuan bagi yang pertama kali hendak merangkai KTI.
B.     Sebagai teori dalam pembuatan KTI secara baik dan benar.
C.     Untuk wawasan bagi  kalangan mahasiswa maupun yang lainnya.






BAB II

PEMBAHASAN

A.MENENTUKAN  BAHAN  PUSTAKA [TEORI]
      1.Pengertian Bahan Pustaka [teori]
                Menurut William Wiersma [1986], bahan pustaka [teori] adalah kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik.
                Bahan pustaka dalam metode penelitian sangat diperlukan sebagai landasan yang ditegakkan agar penelitian tersebut mempunyai dasar yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba. Adanya landasan bahan pustaka merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data.
       2.Penjelasan Kepustakan
                   Bahan pustaka ditulis untuk memberikan gambaran kepada pembaca mengenai hal yang telah dirintis oleh peneliti lain untuk memberikan penekanan pentingnya permasalahan dan memberikan petunjuk kepada pembaca.
       3.Menentukan Bahan Pustaka
                    Untuk menentukan bahan pustaka yang perlu dikemukakan dalam menyusun KTI  adalah sebagai berikut:
ü  Bahan pustaka harus sesuai dengan isi kajian pustaka 
ü  Tersedia faktor pendukung
ü  Bahan pustaka harus sesuai dengan judul [akurat]
ü  Bahan pustaka harus terbitan mutakhir [inofatif]

B. MENENTUKAN METODE PENELITIAN
       1.Pengertian Metode penelitian
                      Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu:
*      Cara ilmiah;
Kegiatan penelitian tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan , yaitu:
- rasional (penelitian yang masuk akal),
- empiris (penelitian melalui pengamatan dan mengetahui prosedurnya), dan
-sistematis (pengamatan dalam penelitian bersifat logis).
*      Data;
Data  yang didapatkan dari suatu penelitian adalah data empiris[teramati]. yang mempunyai kriteria tertentu {valid}.
*      Tujuan;
Tujuan penelitian bersifat tiga macam  yaitu:
-penemuan [data yang diperoleh betul-betul baru dan belum belum diketahui],
-pembuktian [data yang diperoleh dibuktikan. Adakah suatu keraguan tertentu ataukah                                                                   ada pengetahuan tertentu], dan
-pengembangan [memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada].
*      Kegunaan
Penelitian dapat digunakan untuk
-memahami [memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui],
-memecahkan [meminimalkan atau menghilangkan masalah]
-mengantisipasi [mengupayakan agar masalah tidak terjadi].
2. Menentukan Metode Penelitian.
v  Memilih masalah
Memilih masalah bukan pekerjaan yang mudah. Diperlukan kepekatan dari calon peneliti. Apabila sudah berpengalaman meneliti, maka masalah yang akan timbul akan segera dilaksanakan pemenuhannya.
v  Studi pendahuluan / studi eksploratoris
Sebelum mengadakan penelitian yang sesungguhnya, peneliti mengadakan suatu study pendahuluan yang dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya.
v  Merumuskan masalah
Informasi yang telah didapat dari studi pendahuluan akan memperjelas masalah yang akan diteliti. Agar dapat terlaksana dengan baik maka peneliti harus merumuskan masalah sehingga jelas dari mana harus mulai.
v  Merumuskan anggapan dasar
Yaitu sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti. Berfungsi sebagai hal yang dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti di dalam melaksanakan penelitiannya.
Ø  Merumuskan hipotesis
Tidak semua penelitian menggunakan hipotesis. Hipotesis merupakan penuntut kegiatan penelitian yang dapat mengarahkan kita tepat pada objek penelitian. Tetapi, hipotesis masih harus dibuktikan, dites, atau diuji kebenarannya.

v  Memilih pendekatan
Merupakan metode atau cara mengadakan penelitian. Penentuan pendekatan ini akan sangat menentukan apa variabel atau objek penelitian yang akan ditatap, dan sekaligus menentukan subjek penelitian atau sumber dimana kita akan memperoleh data.

v  Menentukan variabel dan sumber data
Ø  Apa yang akan diteliti?
Ø  Dari mana data diperoleh?
Kedua langkah ini harus diidentifikasikan secara jelas agar dengan tepat dapat ditentukan apa yang akan kita gunakan untuk mengumpulkan data.
v  Menentukan dan menyusun instrument
Setelah diketahui pasti apa yang akan diteliti maka langkah yang segera diambil adalah menentukan dengan apa data akan dikumpulkan.
v  Mengumpulkan data
Data yang sudah ditentukan dari mana asal dan bagaimana caranya maka langkah berikutnya adalah mengumpulkan data.Mangumpulkan data adalah pekerjaan yang sukar, karena apabila diperoleh data yang salah, tentu saja kesimpulannya pun salah pula, dan hasil penelitiannya menjadi palsu.
v  Analisis data
Dalam manganalisis data membutuhkan ketekunan dan pengertian terhadap jenis data. Jenis data akan menuntut teknik analisis data.
v  Menarik kesimpulan
Dalam menarik suatu kesimpulan penelitian, ia tidak boleh mengarahkan agar hipotesisnya terbukti [jika proses hipotesis tidak terbukti].
v  Menulis laporan
Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya disusun, ditulis dalam bentuk laporan agar hasilnya diketahui orang lain, serta prosedurnya diketahui orang lain pula sehingga dapat mengecek kebenaran pekerjaan penelitian tersebut.  
3. Jenis-jenis Metode Penelitian.
Ø  Berdasarkan tujuan penelitian –penelitian dasar
                                                 -penelitian pengembangan [R&D]
                                                 -penelitian terapan.
Ø  Berdasarkan tingkat kealamiahan tempat penelitian –penelitian eksperiment
                                                                                    -penelitian survey
                                                                                    -penelitian naturalistik.

Ø  Metode kuantittif
Ø  Metode kualitatif.






C. MENYAJIKAN HASIL DAN KESIMPULAN.
       Disajikannya hasil dan kesimpulan agar pembaca yang hanya memiliki waktu sedikit, biasanya hanya mementingkan membaca tujuan, hipotesis, hasil [kesimpulan penelitian]. Oleh karena itu, kesimpulan penelitian harus dibuat jelas, singkat, padat.
       Menyajikan hasil dalam sebuah KTI bersumber dari sebuah data. Data yang diperlukan dalam sebuah KTI dikumpulkan kemudian disajikan atau dipaparkan. Kemudian dianalisa. Hasil dari analisa data tersebutlah yang menjadi sebuah kesimpulan.





















BAB  III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
    
·         Pembuatan KTI tak hanya sekedar menyusun tapi juga harus memiliki teori yang memadai.
·         Gunakan bahan pustaka yang bermanfaat dan terbaru.
·         Tentukan metode penelitian yang tepat dan akurat.
·         Sajikan hasil KTI sesuai data terbaru dan fakta.
·         Simpulkan dengan bahasa yang jelas dan padat. 
   














                                                                                                                                            





DAFTAR  PUSTAKA

Sugiono,Prof.Dr. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,Penerbit Alfa Beta,  Bandung, 2008
Arikunto, Prof.Dr.Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 2006
Faisal, Sanapiah, Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional, Surabaya, 1982.





MAKALAH  BAHASA  INDONESIA 



CEK POSTINGAN TERBARU

REVIEW PENGOBATAN KUTU DAN SAKIT TELINGA KUCING

Assalamualaikum warohmatullah wabarokatuh  Hi reader.. Bagaimana kabarnya? Sehat wal afiat selalu dalam lindungan allah swt Salam seja...